• News

Barantin Pastikan 4000 Lebih Tanaman Herbal Untuk TSTH2 Sehat

Eko Budhiarto | Minggu, 25/08/2024 19:16 WIB
Barantin Pastikan 4000 Lebih Tanaman Herbal Untuk TSTH2 Sehat Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M Panggabean dalam penyerahan secara simbolis tanaman herbal di Satuan Pelayanan Karantina DKI Jakarta di Bandara Halim Perdana Kusuma (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Badan Karantina Indonesa telah memastikan seluruh bibit yang akan ditanam di Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2), Sumatera Utara sehat. Pasalnya petugas karantina telah melakukan pemeriksaan dan tindakan karantina.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean saat melihat proses persiapan pengiriman ribuan benih tanaman herbal di Satuan Pelayanan Karantina DKI Jakarta di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta pada Minggu (25/8/2024).

"Ini dari seluruh Indonesia, 514 Kabupaten dan Kota, setiap pengiriman bibit dari daerah sudah dilakukan pemeriksaan dan tindakan karantina oleh UPT Karantina, untuk memastikan kalau bibit-bibit tersebut sehat, bebas hama dan penyakit," kata Sahat.

Empat ribu lebih bibit tanaman tersebut terdiri dari tanaman hortikultura, tanaman pangan maupun perkebunan. Setelah dilakukan pemeriksaan karantina, bibit tersebut akan dikirim ke Bandara Internasional Sisingamangaraja XII, Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara yang selanjutnya akan didistribusikan ke Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura di Kec. Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan.

Sahat menuturkan, tindakan karantina yang dilakukan pejabat karantina yaitu pemeriksaan dokumen, fisik juga laboratorium. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) seperti serangga, tungau, nematoda, gulma, moluska, cendawan, bakteri, fitoplasma, virus dan viroid.

Proyek ini merupaka bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) yang dimotori oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) yang bertujuan untuk membuat lokasi budidaya dan pengembangan tanaman herbal dari seluruh Indonesia.

Selain itu, hal ini dilakukan guna melaksanakan penelitian dan pembuatan obat-obatan herbal berskala Internasional serta direncanakan juga menjadi pusat penelitian dan sumber bibit unggul untuk pertanian di Kabupaten Humbang Hasundutan.

Untuk bibit yang berasal dari wilayah selain Sumatera, Sahat berujar bahwa bibit dikumpulkan melalui Bandara Halim Perdana Kusuma yang sudah dimulai sejak 21 Agustus, sedangkan yang berada di wilayah Sumatera dikirim melalui jalur darat.

Kegiatan peninjauan dan persiapan pengiriman bibit tersebut juga dihadiri oleh Deputi Bidang Koordinasi dan Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Staf Khusus Menteri Bidang Ekonomi dan Investasi.

Serta Asisten Deputi Pengelolaan DAS dan Konservasi SDA, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Perwakilan Direktorat Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian, Aster TNI AD Danlanud Halim Perdana Kusuma dan Perwakilan Rektor Universitas Institut Teknologi Del.

"Karantina sangat mendukung program strategis nasional ini, jadi jangan sampai bibit-bibit tanaman ini kita kirim kesana malah menyebarkan hama atau penyakit, itu yang terpenting," kata Sahat.