WASINGTON - Amerika Serikat pada hari Jumat menambahkan 105 perusahaan Rusia dan Tiongkok ke dalam daftar pembatasan perdagangan atas dugaan dukungan mereka terhadap militer Rusia saat Washington berupaya untuk terus menekan upaya perang Moskow di Ukraina.
Perusahaan-perusahaan tersebut -- 63 perusahaan Rusia dan 42 perusahaan Tiongkok serta 18 perusahaan dari negara lain -- menjadi sasaran karena berbagai alasan, mulai dari mengirim barang elektronik AS ke pihak-pihak yang terkait dengan militer Rusia hingga memproduksi ribuan pesawat nirawak Shahed-136 untuk digunakan Rusia di Ukraina.
Penambahan ke dalam daftar entitas memaksa pemasok AS untuk mendapatkan lisensi yang sulit diperoleh sebelum mengirim ke perusahaan yang menjadi target. Banyak perusahaan yang ditambahkan ke dalam daftar pada hari Jumat diberi sebutan khusus yang juga memaksa pemasok luar negeri untuk mendapatkan lisensi AS yang sama sebelum mengirim ke perusahaan yang menjadi target.
Langkah-langkah tersebut menunjukkan bahwa pemerintahan Biden berusaha untuk terus menekan perusahaan-perusahaan yang mendukung perang Moskow di Ukraina meskipun ada serangkaian sanksi Barat yang ditujukan untuk menghambat upaya tersebut dan di tengah laporan bahwa teknologi Amerika yang dibatasi masih menjangkau industri pertahanan Rusia.