JAKARTA - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Paiman Raharjo mendorong desa untuk terus berinovasi dalam memunculkan wirausahawan baru dengan mengoptimalkan potensi lokal. Di antaranya melalui pemaksimalan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD).
Hal tersebut Paiman sampaikan dalam kegiatan `Workshop Nasional Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD)` yang diselenggarakan oleh Kemendes PDTT di Jakarta, Senin (26/8).
"Esensi dari program TEKAD adalah untuk mewujudkan masyarakat desa yang mampu berkontribusi dalam mempercepat pembangunan ekonomi di desa dengan pendekatan berbasis potensi lokal," kata Wamendes Paiman.
Dalam kesempatan itu, Wamendes paiman juga menuturkan bahwa program TEKAD berdampak positif guna mendorong masyarakat desa atau kampung lebih mandiri.
"Masyarakat akan menentukan sendiri apa saja potensi yang bisa diangkat, kemudian bagaimana cara menjalankan potensi tersebut. Jadi secara tidak langsung masyarakat bisa lebih mandiri untuk mengelola perekonomiannya sendiri," katanya.
Lebih lanjut, Wamendes Paiman menuturkan, Program TEKAD merupakan inisiatif yang mendukung prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Janka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
"Transformasi ekonomi masih menjadi agenda pembangunan sampai mencapai Visi Indonesia Emas 2045. Saya menggaris bawahi bahwa Program TEKAD yang selama ini dijalankan sudah menunjukkan arah menuju transformasi ekonomi yang dimaksud," ujar dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID) Harlina Sulistyorini mengatakan, pihaknya dengan pemerintah daerah (Pemda) berkomitmen untuk mengupayakan agar program TEKAD terus berlanjut.
"Keberlanjutan [program Tekad] ini seperti tadi kita saksikan bersama, kita sudah bersama-sama berkomitmen dengan pemerintah provinsi dan kabupaten bagaimana mengawal keberlanjutan ini kan, bisa melalui pengawalan provinsi, kabupaten, maupun dari desa," kata Dirjen Harlina.
Sebagai informasi, Program TEKAD merupakan salah satu program prioritas nasional yang bertujuan memberdayakan masyarakat desa agar mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang cepat, berkelanjutan, menciptakan dan memperluas kesempatan ekonomi, serta memastikan akses yang lebih luas bagi semua lapisan masyarakat (inklusif) di Indonesia Timur.
Wilayah Indonesia timur yang dimaksud di antaranya ialah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Barat Daya dan Papua Barat.
Program TEKAD untuk sementara ini, sudah meliputi sembilan provinsi dan 25 kabupaten khususnya di Indonesia bagian timur, yang diharapkan dapat mengubah paradigma masyarakat desa mengenai pentingnya membangun ekonomi melalui potensi alam.
Diharapkan program Tekad ini mampu meningkatkan tata kelola desa dan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang didukung oleh teknologi tepat guna.
Program ini juga diharapkan merubah paradigma masyarakat desa atau kampung akan pentingnya membangun ekonomi di perdesaan yang didukung dengan beragamnya potensi unggulan dan sumberdaya alam yang cukup menjanjikan.