Menkes Puji Keberhasilan Operasi Telerobotik Pertama di Indonesia

| Jum'at, 30/08/2024 23:05 WIB
Menkes Puji Keberhasilan Operasi Telerobotik Pertama di Indonesia Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers Live Telerobotic Surgery di RSCM Jakarta (Foto: Ist/Katakini.com)

JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengapresiasi keberhasilan operasi bedah telerobotik kista ginjal pada pasien manusia yang dilakukan untuk pertama kalinya di Indonesia, termasuk pertama kalinya di Asia Tenggara.

Operasi jarak jauh dengan menggunakan robot tersebut, dilakukan tim dokter bidang urologi dari Rumah Sakit (RS) I.G.N.G Ngoerah, Bali, kepada pasien yang berada di RS dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, pada Jumat 30 Agustus 2024.

"Momentum ini akan menandai langkah besar untuk kemajuan teknologi kesehatan di Indonesia, di mana ke depannya operasi telerobotik diharapkan mengatasi berbagai keterbatasan yang ada di bidang bedah," kata Menkes Budi dalam konferensi pers Live Telerobotic Surgery di RSCM Jakarta, Jumat (30/8).

Menkes Budi menyebutkan, nantinya alat untuk operasi telerobotik ini akan ditempatkan di empat RS di Indonesia. Di antaranya ialah RSCM Jakarta, RS Hasan Sadikin Bandung, RS I.G.N.G Ngoerah Bali, dan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

"Ini bukti bahwa Indonesia juga maju teknologinya, dan tadi saya tanya ke dokter yang melakukan tindakan operasi, terasa ada delay [waktu tunda] tidak? Ternyata tidak, berarti jaringan [Telkomsel] pun sudah bagus,” kata Menkes Budi.

Usai menyaksikan tidakan operasi jarak jauh tersebut, Menkes Budi menilai, kemampuan dokter di Indonesia tidak perlu diragukan. Ia pun berkomitmen untuk mendukung ketersediaan alat-alat yang dibutuhkan.

Dengan demikian, Menkes Budi berharap agar semakin banyak Warga Negara Asing yang memilih melakukan tindakan pengobatan ke Indonesia, termasuk dalam tindakan operasi bedah ini.

"Aku kasih target gitu. RSCM jangan merasa bangga kalau yang datang orang Indonesia. Tapi banggalah kalau ada pasien orang Malaysia dan Singapura bergantian datang ke Indonesia, karena pelayanan kita murah, cepat, dan berkualitas," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama RSCM Supriyanto mengatakan, meski harga telerobotic surgery relatif mahal, namun menurutnya alat ini dapat membantu mewujudkan penanganan pasien yang lebih presisi karena minim sayatan.

“Jangan berobat ke luar negeri, karena di Indonesia sudah bisa, termasuk dengan telerobotik ini,” ujar Supriyanto.

Lebih lanjut, dr. Supriyanto mengatakan, hadirnya telerobotic surgery ini merupakan salah satu solusi yang sering dihadapi dalam dunia bedah, yaitu kurangnya tenaga ahli dan dokter.

"Karenanya, kami sangat berharap teknologi ini bisa segera diaplikasikan untuk pemerataan tingkat kesehatan di seluruh Indonesia," ujar dr. Supriyanto.

Hal senada disampaikan Direktur Utama RS I. G. N. G Ngoerah, dr. I Wayan Sudana. Ia mengatakan bahwa pihaknya selalu mendukung upaya pengadaan teknologi kesehatan, termasuk telerobotic surgery ini.

“Kami turut merasa bangga karena dapat menjadi bagian dari telerobotic surgery pertama yang dilakukan secara mandiri di Indonesia. Kami juga siap untuk menjadi pusat pelayanan kesehatan, terutama untuk bisang urologi di Indonesia bagian timur. Ke depannya, kami akan selalu beradaptasi dengan teknologi terkini,” kata Wayan.