TOKYO - Setidaknya enam orang tewas saat Topan Shanshan merayap ke arah timur melalui Jepang pada hari Sabtu, mengguyur sebagian besar wilayah dengan hujan lebat, memicu peringatan tanah longsor dan banjir ratusan kilometer dari pusat badai.
Rekaman di penyiar nasional NHK menunjukkan rumah-rumah dengan atap sebagian terkikis sementara mobil-mobil melaju hingga bannya penuh di jalan-jalan yang banjir di barat daya negara itu. Badai itu menerjang daratan di Kyushu pada hari Kamis, membawa curah hujan yang memecahkan rekor.
Satu orang hilang dan lebih dari 100 orang terluka, kata Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Jepang. Lebih dari 35.000 rumah tanpa listrik di prefektur Kagoshima di Kyushu selatan, menurut Kyushu Electric.
Shanshan, yang berpusat di Samudra Pasifik sekitar 480 km (300 mil) barat daya Tokyo pada pukul 12:50 siang (0350 GMT), memicu hujan lebat hingga ke prefektur paling utara Hokkaido, meskipun telah diturunkan statusnya menjadi badai tropis pada hari Jumat. Angin bertiup kencang hingga 25 meter per detik (90 kpj, 55 mph).
Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan banjir dan tanah longsor di seluruh negeri sejak badai itu tiba, menghentikan layanan udara dan kereta api serta menutup pabrik.
Badai itu diperkirakan akan melemah menjadi depresi tropis selama akhir pekan tetapi diperkirakan akan terus membawa hujan lebat, NHK melaporkan.