KYIV - Serangan bom berpemandu Rusia di kota Kharkiv di timur laut Ukraina menghantam sebuah gedung perumahan dan taman bermain pada hari Jumat, menewaskan tujuh orang dan melukai sedikitnya 77 lainnya, kata otoritas setempat.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan seorang gadis berusia 14 tahun termasuk di antara yang tewas. Ihor Terekhov, wali kota kota itu, sebelumnya mengatakan di Telegram bahwa seorang anak tewas di taman bermain itu.
Blok apartemen 12 lantai itu terbakar akibat serangan itu, kata wali kota. Jumlah korban tewas akibat serangan itu meningkat menjadi tujuh ketika jasad seorang wanita ditemukan dari reruntuhan, tambahnya dalam pernyataan selanjutnya.
Sekitar 20 orang yang terluka berada dalam kondisi parah, kata gubernur daerah Oleh Syniehubov.
Salah satu ujung blok itu diselimuti asap hitam, dengan banyak lantai atas yang terbakar. Beberapa mobil yang diparkir di luar hangus terbakar.
Layanan darurat dan relawan penyelamat bergegas membawa korban selamat keluar dari gedung. Mayat salah satu korban tergeletak di bawah karpet di tanah di luar, dikelilingi oleh polisi.
Warga dari segala usia, beberapa dari mereka berlumuran darah, duduk tertegun di bangku dan dinding di luar saat petugas medis menangani luka-luka mereka.
Kharkiv telah menjadi fokus pengeboman besar-besaran Rusia selama perang, meskipun ada penurunan intensitas dalam beberapa minggu terakhir, mungkin terkait dengan serangan mendadak yang diluncurkan oleh pasukan Ukraina ke wilayah Kursk Rusia.
Otoritas Ukraina mengatakan bahwa serangan hari Jumat melibatkan lima bom berpemandu udara yang diluncurkan dari pesawat di wilayah Belgorod Rusia, yang juga dikenal sebagai "bom luncur" yang dilengkapi dengan sistem navigasi yang membawanya ke target.
Senjata-senjata itu sulit dicegat dan telah menjadi alat yang menakutkan dalam perang di Ukraina timur dalam beberapa bulan terakhir yang dapat menyebabkan kehancuran besar.
Rusia membantah telah sengaja menargetkan warga sipil. Ribuan orang telah tewas dan terluka selama invasi skala penuh yang dilancarkan Moskow di Ukraina pada tahun 2022.
Setelah serangan Kharkiv, Zelenskiy kembali menyerukan kepada sekutu Barat untuk mengizinkan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh Barat untuk menyerang pangkalan udara militer Rusia.
"Serangan ... tidak akan terjadi jika pasukan pertahanan kita memiliki kemampuan untuk menghancurkan pesawat militer Rusia di tempat mereka bermarkas," kata Zelenskiy di Telegram. "Tidak ada alasan rasional untuk membatasi pertahanan Ukraina."
Kyiv mengatakan bahwa cara paling efektif untuk melawan serangan semacam itu adalah dengan menargetkan pesawat Rusia, bukan bom itu sendiri.