JAKARTA - Charles Spencer mengenang kakak perempuannya, Putri Diana.
Earl Spencer ke-9 (60) membagikan unggahan di Instagram pada Sabtu (31/8/2024) untuk memperingati 27 tahun sejak Putri Diana tewas dalam kecelakaan mobil.
Charles Spencer membagikan gambar yang menunjukkan berbagai foto dan kliping koran yang berpusat di sekitar Putri Diana, termasuk satu artikel tentang pembaptisannya dan foto mendiang bangsawan itu sedang bermain di luar saat masih gadis kecil.
Ia tidak menyertakan keterangan pada unggahan media sosialnya itu.
Charles Spencer adalah anak bungsu dari lima bersaudara yang lahir dari pasangan John Spencer dan Frances Shand Kydd.
Ia tumbuh bersama tiga kakak perempuannya: Sarah, yang tertua, lahir pada tahun 1955, diikuti oleh Jane pada tahun 1957 dan Diana pada tahun 1961.
Charles Spencer juga memiliki seorang kakak laki-laki bernama John, yang lahir pada tahun 1960 tetapi meninggal beberapa jam kemudian.
Setelah kematian Putri Diana, Charles Spencer berkata bahwa ia bertanya-tanya apakah ada hal lain yang dapat ia lakukan untuk menyelamatkan saudaranya. “Anda selalu berpikir, Tuhan, saya berharap saya dapat melindunginya. Itu hanya... itu sangat menghancurkan,” katanya kepada People pada tahun 2017.
“Saya selalu merasa... sangat protektif terhadapnya.”
Sejak kematian Putri Diana, Charles Spencer telah menjadi pembela warisan Putri Diana dan pendukung perjuangannya.
Charles Spencer adalah orang yang memberikan pidato pada pemakaman Putri Diana pada 6 September 1997.
Bertindak sebagai “perwakilan dari sebuah keluarga yang berduka, di sebuah negara yang sedang berkabung, di hadapan dunia yang sedang terguncang,” ia memberikan penghormatan kepada mendiang saudara perempuannya sebagai “inti dari belas kasih, tugas, gaya, dan keindahan.”
Charles Spencer juga mengkritik bagaimana Putri Diana diperlakukan oleh media tabloid, menggambarkannya sebagai “orang yang paling diburu di zaman modern.”
Saat berbicara dengan People, Charles Spencer mengenang momen itu dan mengatakan kalimat itu "merangkum begitu banyak kemarahan yang saya rasakan terhadap mereka yang telah melakukan itu padanya."
Ia menambahkan tentang pidatonya, "Di paragraf terakhir saya kehabisan energi, hampir kehabisan oksigen. Saya harus meninju setiap suku kata dari dasar perut saya." (*)