BATU - Pertemuan Senior Official Meeting on Rural Development and Poverty Eradication (SOMRDPE) resmi ditutup di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, pada Sabtu (31/8/2024). Forum ini menghasilkan komitmen untuk memperkuat kerjasama antara seluruh negara anggota ASEAN, untuk terus mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan serta memastikan tidak ada satu pun desa yang tertinggal.
Plh Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Rachmatia Handayani, dalam pidato penutupan forum, menegaskan pentingnya kolaborasi antarnegara dalam memajukan desa-desa di ASEAN.
"Event ini sangat penting untuk ASEAN. Kita punya tujuan yang sama yaitu berkolaborasi dan bekerja sama dalam membangun desa berkelanjutan. Kita punya banyak potensi dalam bidang wisata juga digitalisasi untuk bisa menambah eksistensi desa serta substansi untuk peningkatan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Rachmatia juga menekankan komitmen bersama untuk memastikan seluruh desa, baik di pusat maupun pelosok, dapat berkembang dengan pesat dan berkelanjutan.
"Kita berkomitmen tidak akan ada satu pun desa yang tertinggal, kita akan membangun desa di seluruh pelosok dan bersama-sama mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," tambahnya.
SOMRDPE, yang berlangsung sejak 28 Agustus 2024, dihadiri oleh delegasi dari negara-negara anggota ASEAN serta desa-desa yang tergabung dalam ASEAN Village Network (AVN). Para peserta forum ini terlibat dalam diskusi yang bertujuan menentukan arah pembangunan desa berdasarkan potensi dan kebutuhan masing-masing negara.
Delegasi dari Filipina juga mengapresiasi peran SOMRDPE dan AVN dalam upaya pembangunan desa. Mereka terkesan dengan konsep acara serta kebudayaan yang ditampilkan, khususnya dari desa-desa di Kota Batu dan Kabupaten Malang.
"Meeting ini sangat luar biasa. Kami diajak tidak hanya berada di dalam ruang meeting tapi juga melihat kebudayaan dan keindahan serta kemajuan desa di Pujon Kidul, Kanjuruhan dengan banyaknya festival budaya dan di Tulungrejo malam ini di tempat yang indah dan lapangan yang sangat bersih," ujar salah satu delegasi Filipina.
Sebelum penutupan acara, para delegasi menerima piagam penghargaan dan cenderamata khas Indonesia sebagai kenang-kenangan untuk dibawa pulang. Acara penutupan diwarnai dengan pemukulan kentongan oleh seluruh delegasi dan tamu undangan sebagai simbol budaya Indonesia.
Hadir dalam penutupan tersebut antara lain Sekretaris Daerah Kota Batu, Zadim Efisiensi, Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jawa Timur, Benny Sampirwanto, Pejabat Tinggi Madya dan Pratama dari Kemendes PDTT, perwakilan kementerian/lembaga, pendamping desa, serta masyarakat setempat.