JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) berkomitmen meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh yang mendukung peningkatan usaha tani. Di antaranya dengan menggelar Kegiatan Study Tour bagi Petani dan Penyuluh Pendamping Program READSI 2024.
Kegiatan yang diikuti sebanyak 488 orang yang terdiri dari 244 perwakilan petani dan 244 penyuluh pertanian di wilayah READSI ini, digelar guna meningkatkan kapasitas SDM petani dan penyuluh pertanian dalam bidang teknis dan manajemen usaha tani.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dalam berbagai kesempatan, mengatakan bahwa pihaknya terus mendorong dan memfasilitasi tumbuh kembangnya usaha tani.
"Kementan terus mendorong dan memfasilitasi bertumbuhnya usaha tani. Pemerintah berkomitmen menjadikan pertanian sebagai dunia usaha atau bisnis yang strategis dan menguntungkan," kata Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan, untuk mengembangkan usaha tani perlu ekosistem yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.
"Kegiatan hulu sampai hilir di sepanjang rantai nilai usaha tani perlu terintegrasi melalui konsolidasi usaha produktif berbasis komoditas potensial dalam satu kesatuan klaster usaha berskala ekonomi," kata Santi.
Santi juga menekankan ada tiga hal yang harus menjadi perhatian petani untuk mendukung pengembangan usahanya yaitu peningkatan kapasitas SDM pertanian dengan mengadopsi inovasi dan digitalisasi.
"Kedua, fasilitas permodalan yang mumpuni serta mendukung agar memastikan bahwa kegiatan usaha tani terus bertambah besar. Ketiga, tentu saja akses pasar dan teknologi pertanian yang memadai," kata Santi.
Saat membuka kegiatan Study Tour bagi Petani dan Penyuluh Pendamping Program READSI pada Senin (2/9/2024), Santi pun menyampaikan, Kementan terus mendukung dan memfasilitasi peningkatan usaha tani, di antaranya dengan meningkatkan kapasitas petani dan penyuluh dalam mengelola atau memenej usaha tani seperti melalui kegiatan study tour ini.
"Kegiatan study tour adalah perjalanan wisata edukasi yang dilakukan program untuk mengetahui proses pembelajaran secara langsung. Study tour ini juga merupakan suatu metode yang dilakukan dengan cara mengamati objek, memahami dampak terhadap objek yang sudah beroperasi dan memberikan contoh dari prakter yang berjalan tersebut," kata Santi.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan sekaligus Direktur Porgram READSI, Muhammad Amin menambahkan, metode yang dilaksanakan dalam study tour ini ialah amati, observasi, adopsi, replikasi, implementasi dan mengembangkan.
"Hal ini bertujuan meningkan kompetensi petani dan penyuluh di lokasi program READSI dalam bidang teknis pertanian, kelembagaan petani, dan manajemen bisnis usaha tani. Kemudian, bertambahnya wawasan atau perspektif baru bagi petani sasaran dan penyuluh pertanian program READSI," kata Amin.
Dalam study tour ini, para petani dan penyuluh pendamping akan mempelajari seputar pertanian organik (pupuk dan pestisida organik), Akses KUR dan lembaga keuangan. Kemudian, pemanfaatan lahan pekarangan Lestari, teknik budidaya tanpa musim (off season), serta teknik pengolahan hasil pertanian.
Kegiatan study tour ini dilaksanakan melalui kerjasama program READSI dengan empat Unit Pelaksana Teknis (UPT) yaitu Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, BBPP Batu, BBPP Lembang, dan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan Malang), dan digelar selama 5 hari, dari tanggal 02 – 06 September 2024.
Adapun lokasi kunjungan study tour bagi petani dan penyuluh pendamping program READSI ialah 15 (lima belas) lokasi. Di antaranya ialah Poktan Lestari 1-2, unit usaha produksi beras sehat di Kec. Kepanjen Kab. Malang; Poktan KPPS, korporasi produksi beras dan kemitraan di Kec. Kepanjen Kab. Malang.
Kemudian, P4S Bhumi Malang Lestari, unit usaha korporasi lahan pekarangan di Kec. Blimbing Kota Malang; P4S Kanjeye Food, unit usahak korporasi pengolahan horti aneka keripik buah di Kec. Ngantang Kab. Malang; P4S Jertanus JIFSI, unit usaha Perkebunan dan akses KUR di Kec. Ngantang Kab. Malang.
Lalu, P4S Bumiaji Sejahtera, unit usaha korporasi hortikultura dan pekarangan di Kab. Kota Batu; P4S Tani Makmur, unit usaha pertaniak organik di Kab. Pasuruan; P4S Junior Farm Agritech, unit usaha korporasi hortikultura dan smart farming di Kab. Pasuruan; Poktan Mulyo Jati, unit usaha korporasi kakao di Kab. Mojokerto.
Serta P4S Lembang Agri, unit usaha budidaya pertanian hulu-hilir di Cikadang Lembang; P4S Raden Farm, unit usaha urban farming di Kec. Pasteur Kota Bandung 12. P4S Sawargi, unit usaha kelembagaan petani di Cikalong Kab. Bandung 13. KWT Akrab, unit usaha olahan hasil pertanian di Sagalaherang Subang 14. Asosiasi Agrotani, unit usaha smart farming di Cibodas Lembang. 15. IA BBPP Lembang, unit usaha pembuatan eco-enzim di Lembang.