JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian melalui program-program andalannya. Di antaranya melalui kegiatan Study Tour and Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Program READSI tahun 2024.
Kegiatan ini digelar selama 5 hari dari tanggal 02-06 September 2024 di 4 UPT Pelatihan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan yaitu di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu dan BBPP Lembang.
Di berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan bahwa SDM menjadi tulang punggung penggerak pembangunan pertanian.
"Sudah seharusnya SDM pertanian memiliki kualitas yang mumpuni. Selain itu ada empat kunci yang perlu dipegang teguh agar SDM kita menjadi yang mumpuni. Yakni bekerja yang terbaik, fokus, cepat dan berorientasi hasil,” kata Amran.
Diketahui, Program READSI yang akan berakhir pada Desember 2024 mendatang mempunyai tujuan utama yaitu meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin di lokasi Program READSI.
Sedangkan tujuan jangka pendeknya adalah memberdayakan rumah tangga petani di pedesaan, baik secara individual maupun kelompok dengan keterampilan membangun rasa percaya diri dan pemanfaatan sumber daya untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pertanian dan non pertanian.
Sementara, Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti saat pembukaan kegiatan Study Tour Farmer and PPL, secara online Senin (02/09/2024) mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan study tour terbesar dengan jumlah peserta sebanyak 488 orang yang terdiri dari 244 orang petani dan 244 orang penyuluh pertanian pendamping Program READSI.
"Diharapkan akan ada banyak pembelajaran bagi peserta sehingga apa yang diperoleh dapat diambil intisarinya untuk diterapkan diwilayahnya masing-masing. Selain itu, program READSI mempunyai tujuan yang baik untuk meningkatkan kompetensi petani dan penyuluh di lokasi Program READSI," ujar Santi.
Santi juga berharap setelah adanya program READSI ini, selama 5 tahun petani bisa berubah atau mengembangkan kegiatan usahataninya yang awalnya hanya satu produksi saja tapi bisa bertambah menjadi beberapa kegiatan. Tujuannya agar bisa lebih memberikan manfaat dan income lebih kepada para petani.
"Apa yang sudah dilakukan atau diperoleh melalui program READSI dapat diimplementasikan dan dikembangkan lagi bagi petani sehingga bisa mendapatkan exit strategi yang dapat meningkatkan pendapatan," ucapnya. Santi juga berharap melalui kegiatan ini ada kemitraan yang terjalin dari setiap lokasi-lokasi yang dikunjungi.
Dalam laporannya Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin menyampaikan bahwa kegiatan study tour ini merupakan salah satu metode yang dilakukan untuk melihat dan mengamati objek yang akan dikunjungi. Bagaimana peserta mengamati, mempresentasikan dan menggali berbagai macam informasi di setiap lokasi kunjungan.
"Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi petani dan penyuluh. Sehingga peserta bertambah wawasannya sehingga memiliki nilai perspektif," ujar Amin.
Amin menambahkan jika kegiatan dilaksanakan secara kerjasa sama dengan 4 Unit Pelaksana Teknis Diklat yang berada di BPPSDMP, yaitu Polbangtan Malang, BBPP Batu, BBPP Ketindan dan BBPP Lembang. Dan kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan petani.
"Adapun tema materi untuk study tour di antaranya ialah teknik pengolahan hasil pertanian, sehingga diharapkan peserta dapat menerapkan dan mereaplikasikan di lokasi program READSI," kata Amin.