• News

Kebakaran Melanda Sekolah Asrama Kenya, 17 Anak Laki-laki Tewas dan 70 Hilang

Yati Maulana | Sabtu, 07/09/2024 11:05 WIB
Kebakaran Melanda Sekolah Asrama Kenya, 17 Anak Laki-laki Tewas dan 70 Hilang Orang-orang berkumpul di Hillside Endarasha Academy, menyusul kebakaran fatal di Kieni, Kabupaten Nyeri, Kenya, 6 September 2024. REUTERS

NAIROBI - Kebakaran menewaskan 17 anak laki-laki ketika api membakar asrama tempat mereka tidur di sebuah sekolah asrama di Kenya bagian tengah pada dini hari Jumat, kata polisi.

"Kami melihat beberapa anak di sana yang telah terbakar," Phillip Gathogo, seorang penduduk setempat, mengatakan kepada wartawan.

"Saya hanya beruntung bisa menyelamatkan salah satu dari mereka, tetapi saya mendengar bahwa dia kemudian meninggal. Itu adalah tragedi yang sangat menyusahkan dan menyedihkan."

Kebakaran terjadi di Hillside Endarasha Academy di Nyeri, sebuah sekolah asrama dasar untuk siswa muda sekitar 150 km (93 mil) dari ibu kota Nairobi.

Juru bicara pemerintah Isaac Mwaura mengatakan anak laki-laki itu berada di kelas 4 hingga 8, yang berarti usia mereka sekitar 9 hingga 13 tahun. Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa asrama tersebut menampung 156 siswa. "Kami kehilangan 17 murid dalam insiden kebakaran tersebut sementara 14 lainnya terluka," kata juru bicara kepolisian Resila Onyango.

"Tim kami sedang berada di lokasi kejadian saat ini." Wakil Presiden Rigathi Gachagua mengatakan 70 murid masih belum diketahui keberadaannya, meskipun ia menambahkan bahwa beberapa mungkin telah dibawa pulang oleh orang tua mereka pada malam hari.

Citizen Television mengatakan kebakaran tersebut telah membakar korban hingga tak dapat dikenali. Penyebab kebakaran belum jelas. "Banyak anak berhasil melompat keluar dan menyelamatkan diri, tetapi kami tidak tahu berapa banyak yang berhasil," kata Menteri Dalam Negeri Kithure Kindiki saat mengunjungi sekolah tersebut.

`INSIDEN MENGERIKAN`
Pemerintah menjamin akuntabilitas penuh atas semua tindakan atau kelambanan yang menyebabkan kerugian besar ini," tulis Kindiki kemudian di X. Ia mengimbau penduduk setempat yang menampung korban untuk membawa mereka kembali ke sekolah tersebut sehingga mereka dapat menerima bantuan medis dan konseling.

Presiden William Ruto mengatakan bahwa ia telah meminta pihak berwenang untuk menyelidiki apa yang disebutnya sebagai "insiden mengerikan" dan mengatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban.
Pihak berwenang telah menutup sekolah tersebut dan penyelidik TKP telah dikirim ke sana, kata Kementerian Dalam Negeri.

Panggilan Reuters ke saluran telepon utama sekolah tidak dijawab.
Sekolah tersebut memiliki total 824 siswa yang terdiri dari 422 siswi dan sisanya laki-laki. Dari jumlah tersebut, 160 siswi adalah siswa asrama sementara sisanya adalah siswa harian, Belio Kipsang, Sekretaris Utama Kementerian Pendidikan, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Kenya memiliki sejarah kebakaran sekolah, banyak di antaranya yang ternyata merupakan pembakaran.

Sembilan siswa tewas pada bulan September 2017 dalam kebakaran di sebuah sekolah di ibu kota Nairobi yang oleh pemerintah dikaitkan dengan pembakaran.

Pada tahun 2001, 58 anak sekolah tewas dalam kebakaran asrama di Sekolah Menengah Kyanguli di luar Nairobi. Pada tahun 2012, delapan siswa tewas di sebuah sekolah di Homa Bay County di Kenya bagian barat.