KYIV - Angkatan udara Ukraina mengatakan pada hari Sabtu bahwa Rusia meluncurkan total 67 pesawat nirawak jarak jauh Shahed dalam serangan massal semalam, 58 di antaranya berhasil ditembak jatuh.
Angkatan udara mengatakan dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram bahwa unit pertahanan udara dikerahkan untuk beraksi di 11 wilayah di seluruh Ukraina.
Puing-puing pesawat nirawak ditemukan di sebelah gedung parlemen di ibu kota Kyiv, badan legislatif mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah yang diunggah di halaman Telegram resminya bersama dengan beberapa foto.
Jarang sekali rudal atau pesawat nirawak Rusia bisa masuk sejauh itu ke pusat kota Kyiv, karena kota itu dilindungi oleh jaringan sistem pertahanan udara era Soviet dan sumbangan Barat.
Kawasan pemerintahan di puncak bukit di pusat kota mungkin merupakan situs dengan pertahanan terbaik di Ukraina, karena di sana juga terdapat kantor presiden, kabinet, dan bank sentral.
Gambar-gambar di Telegram menunjukkan sedikitnya empat keping puing berserakan di tanah dekat gedung parlemen. Satu keping terletak di kaki tangga menuju pintu masuk utama gedung, sementara bongkahan logam lainnya tampak penuh dengan pecahan peluru.
Koresponden Reuters di ibu kota Ukraina, Kyiv, mendengar serangkaian ledakan tak lama setelah pukul 3 pagi (0000 GMT) pada hari Sabtu, beberapa di antaranya bergema keras di sekitar pusat kota, membangunkan penduduknya.
Sejak dimulainya invasi pada Februari 2022, Moskow telah meluncurkan ribuan rudal dan pesawat nirawak Shahed ke Ukraina.
Pesawat nirawak rancangan Iran tersebut telah digunakan oleh Rusia sejak September 2022 sebagai alternatif yang murah dan lebih mudah dibuang daripada rudal, yang mahal dan lebih sulit diproduksi.
Shahed bertenaga baling-baling terbang dengan kecepatan kurang dari 200 km per jam (125 mil per jam) tetapi dapat sulit dilacak oleh sistem pertahanan udara konvensional karena terbang rendah dan memancarkan jauh lebih sedikit panas daripada rudal.
Angkatan udara Kyiv mengatakan pesawat nirawak tersebut diluncurkan dari dua wilayah perbatasan di Rusia serta dari semenanjung Krimea yang diduduki Rusia.