• News

Dapat Reaksi Keras, Elon Musk Hapus Postingan tentang Pembunuhan Kamala Harris dan Joe Biden

Tri Umardini | Rabu, 18/09/2024 02:01 WIB
Dapat Reaksi Keras, Elon Musk Hapus Postingan tentang Pembunuhan Kamala Harris dan Joe Biden CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk berbicara di Konferensi dan Pameran SATELLITE di Washington, DC pada 9 Maret 2020. (FOTO: AP)

JAKARTA - Miliarder teknologi Elon Musk telah menghapus unggahan di media sosial tentang kurangnya upaya pembunuhan terhadap Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris menyusul kritik yang meluas.

Setelah adanya upaya pembunuhan kedua terhadap mantan Presiden Donald Trump pada hari Minggu (15/9/2024), Elon Musk menulis dalam sebuah posting di X bahwa "tidak ada seorang pun yang mencoba membunuh Biden/Kamala" disertai emoji wajah dengan alis terangkat.

Kepala eksekutif Tesla dan SpaceX, yang muncul sebagai pendukung Donald Trump yang blak-blakan dalam beberapa bulan terakhir, menulis postingan tersebut sebagai tanggapan terhadap pengguna X lainnya yang mempertanyakan mengapa orang-orang mencoba membunuh kandidat Republik tersebut.

Elon Musk kemudian menulis bahwa postingan itu hanyalah lelucon.

"Yah, satu pelajaran yang saya pelajari adalah bahwa hanya karena saya mengatakan sesuatu kepada sekelompok orang dan mereka tertawa, bukan berarti hal itu akan menjadi sangat lucu sebagai sebuah posting di X," tulis Elon Musk.

“Ternyata lelucon JAUH kurang lucu jika orang tidak mengetahui konteksnya dan penyampaiannya hanya berupa teks biasa,” katanya dalam posting lanjutan.

Postingan Elon Musk yang lahir di Afrika Selatan itu memicu reaksi keras dari seluruh spektrum politik, dengan “DeportElonMusk” menjadi tren di X pada satu titik pada hari Senin (16/9/2024).

Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Andrew Bates mengecam komentar Elon Musk sebagai "tidak bertanggung jawab."

"Seperti yang dikatakan Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris setelah berita yang mengganggu kemarin, `tidak ada tempat untuk kekerasan politik atau kekerasan apa pun di negara kita` dan `kita semua harus melakukan bagian kita untuk memastikan bahwa insiden ini tidak mengarah pada lebih banyak kekerasan`," Bates dalam sebuah pernyataan.

“Kekerasan seharusnya dikecam, bukan didorong atau dijadikan bahan tertawaan.”

Elon Musk, yang secara rutin menduduki peringkat sebagai orang terkaya di dunia, secara resmi mendukung Donald Trump untuk pemilihan 2024 pada bulan Juli setelah kandidat Republik itu nyaris selamat dari percobaan pembunuhan oleh seorang pria bersenjata di Butler, Pennsylvania.

Awal bulan ini, Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan menunjuk Elon Musk untuk memimpin “komisi efisiensi pemerintah” jika ia kembali menduduki Gedung Putih pada bulan November. (*)