JAKARTA - Tim Indonesia untuk World Skill Competition baru saja kembali dari WorldSkills Competition (WSC) 2024 di Lyon, Prancis, dengan prestasi membanggakan: lima medali, termasuk dua medali emas.

Capaian ini menempatkan Indonesia di posisi ke-11 dari 46 negara peserta, menegaskan potensi besar generasi muda Indonesia dalam bidang keterampilan global.

Medali emas pertama diraih oleh Favian Ahza Putra Sobar di bidang IT Network System Administration, yang merupakan alumnus SMKN 1 Cimahi dan mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (Unikom).

Medali emas kedua diraih dalam kategori eksibisi Rail Vehicle Technology oleh Cahyo Dwi Prayogo dan Mohamad As’ari. Keduanya adalah alumnus SMK yang kini bekerja di industri kereta api, menunjukkan hubungan kuat antara pendidikan dan dunia kerja.

Selain dua medali emas, Indonesia juga membawa pulang satu medali perak dari Fikhi Akmal, alumnus SMKN 1 Cimahi yang saat ini kuliah di Politeknik Negeri Bandung, di bidang Electronic. Fikhi mengaku terkejut dengan pencapaiannya, mengingat persaingan ketat dari tim-tim berpengalaman seperti China dan Swiss.

Dua Medallion for Excellence juga diraih oleh Reho Kurnia di bidang Industrial Control, serta Denny Syahrul Arfiansyah dan Ahmad Yogi Fernanda di bidang Autonomous Mobile Robotic. Penghargaan ini diberikan kepada peserta yang menunjukkan keahlian setara standar dunia dengan nilai 500 atau lebih.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, memberikan apresiasi atas prestasi luar biasa ini. “Capaian ini bukan hanya membanggakan peserta, tetapi juga seluruh bangsa. Pendidikan vokasi kita mampu menyiapkan sumber daya manusia yang siap bersaing di kancah global,” ujarnya saat menyambut tim di Bandara Soekarno-Hatta, pada Selasa (17/9).

Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Maria Veronica Irene Herdjiono, menjelaskan bahwa tim Indonesia menjalani seleksi ketat sebelum berangkat ke WSC 2024. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dengan dunia usaha dan industri untuk meningkatkan kualitas pelatihan ke depan.

“Ke depan, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan proses seleksi dan memperluas cabang kompetisi yang bisa kita ikuti,” ujar Irene.

Dengan prestasi ini, Favian dan rekan-rekannya berharap dapat memotivasi siswa SMK di seluruh Indonesia untuk lebih mendalami bidang keahlian mereka.

“Semoga prestasi ini menjadi pemacu semangat bagi pelajar SMK untuk mengejar cita-cita dan mengembangkan keterampilan yang mereka pilih,” ujar Favian.

Prestasi gemilang ini menunjukkan bahwa dengan pendidikan yang tepat, generasi muda Indonesia mampu bersaing dan berprestasi di kancah internasional, menegaskan potensi dan kemampuan yang dimiliki bangsa.