Taufan: GINSI Terus Dukung Program Substitusi Impor Bahan Baku

| Jum'at, 20/09/2024 13:15 WIB
Taufan: GINSI Terus Dukung Program Substitusi Impor Bahan Baku Wakil Ketua Umum BPP Gabungan Importir Nasional Indonesia (GINSI) bidang Logistik, Perdagangan dan Kepabeanan, Erwin Taufan. Foto: dok. katakini

JAKARTA - Wakil Ketua Umum BPP Gabungan Importir Nasional Indonesia (GINSI) bidang Logistik, Perdagangan dan Kepabeanan, Erwin Taufan mengatakan, GINSI akan terus mendukung program Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang memberikan substitusi impor bahan baku untuk mendukung transformasi ekspor dan sistem perdagangan antar wilayah.

Baru-baru ini, Kemendag merotasi sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian itu. Adapun Posisi Direktur Impor Kemendag yang sebelumnya dijabat Arif Sulistyo, kini dijabat oleh Iman Kustiaman. Sedangkan Direktur Pemberdayaan Konsumen, Ditjen PKTN Kemendag kini dijabat Ronald Jenri Silalahi, dari sebelumnya Chandrini M. Dewi.

GINSI juga menyampaikan terimakasih kepada Direktur Impor maupun Direktur Pemberdayaan Konsumen Ditjen PKTN Kemendag sebelumnya, dan sekaligus mengapresiasi serta selamat bertugas kepada para pejabat yang baru di Kemendag tersebut.

"Semoga sinergi yang telah terjalin dengan asosiasi pelaku usaha termasuk GINSI bisa terus ditingkatkan. Dan harapannya, bisa lebih mengakselerasi program layanan importasi dalam melindungi industri dalam negeri serta menjaga ketersediaan kebutuhan masyarakat," ujar Taufan , Jumat (20/9/2024).

Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menetapkan rancangan indikator utama (IKU) tahun 2025 sebesar 21,6 miliar sampai 54,4 miliar dolar AS untuk neraca perdagangan.

Untuk mencapai target tersebut, Kemendag akan merealisasikan perkuatan fondasi transformasi melalui tiga agenda yakni transformasi struktural, integrasi kewilayahan serta penetapan tata kelola perdagangan yang baik dan peningkatan SDM.

Kemendag juga akan melakukan ekspansi global perdagangan melalui sistem elektronik, substitusi impor bahan baku yang mendukung transformasi ekspor dan transformasi sistem perdagangan antar wilayah.