JAKARTA - Bumi akan mendapatkan "Bulan" kedua akhir bulan ini, tetapi kehadirannya tidak akan berlangsung lama.
Antara 29 September dan 25 November 2024, sebuah asteroid dari populasi Objek Dekat Bumi (NEO) akan ditarik sebentar ke orbit oleh planet tersebut, sehingga menghasilkan apa yang oleh para astronom disebut sebagai "bulan mini," menurut temuan Catatan Penelitian Masyarakat Astronomi Amerika yang diterbitkan oleh Carlos dan Raúl de la Fuente Marcos.
Asteroid yang diberi nama 2024 PT5 itu mengikuti lintasan yang mirip dengan peristiwa serupa sebelumnya, demikian pernyataan penelitian tersebut.
Asteroid itu akan kembali ke sabuk asteroid yang mengorbit matahari setelah sempat menjadi pendamping bulan.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa, "NEO yang mengikuti lintasan tapal kuda, dan mendekati planet kita dari jarak dekat dan kecepatan relatif rendah, dapat mengalami peristiwa bulan mini di mana energi geosentrisnya menjadi negatif selama berjam-jam, berhari-hari, atau berbulan-bulan, tetapi tanpa menyelesaikan satu revolusi pun mengelilingi Bumi saat terikat."
Menurut penelitian, hal ini dikenal sebagai "terbang lintas yang ditangkap sementara", sementara "pengorbit yang ditangkap sementara menyelesaikan satu atau lebih" revolusi mengelilingi bumi.
"Contoh NEO yang mengalami lintasan terbang sementara seperti itu adalah 2022 NX1, yang merupakan bulan mini berumur pendek pada tahun 1981 dan 2022," imbuhnya. Contoh lain termasuk "bulan mini" 2020 CD3.
Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS), yang merupakan program yang didanai NASA, menemukan asteroid tersebut menggunakan sistem pemantauan di Afrika Selatan pada bulan Agustus, demikian dilaporkan KABC-TV .
Media tersebut menyatakan "bulan mini" itu jauh lebih kecil dari bulan sebenarnya, berukuran panjang sekitar 10 meter.
Peneliti utama dan profesor di Universidad Complutense de Madrid, Carlos de la Fuente Marcos, mengatakan kepada Space.com, "Objek yang akan mengunjungi kita itu termasuk dalam sabuk asteroid Arjuna, sabuk asteroid sekunder yang terbuat dari batuan luar angkasa yang mengikuti orbit yang sangat mirip dengan Bumi pada jarak rata-rata ke matahari sekitar 93 juta mil (150 juta kilometer)."
"Objek di sabuk asteroid Arjuna merupakan bagian dari populasi objek dekat Bumi berupa asteroid dan komet," tambah de la Fuente Marcos.
Peneliti tersebut mengatakan kepada outlet tersebut bahwa beberapa objek tersebut dapat "mendekati Bumi pada jarak dekat sekitar 2,8 juta mil (4,5 juta km) dan pada kecepatan rendah sekitar 2.200 mil per jam (3.540 km/jam)," yang merupakan kecepatan yang dibutuhkan NEO untuk menjadi "bulan mini," menurut publikasi tersebut.
De la Fuente Marcos juga mengatakan bahwa, "Dalam kondisi ini, energi geosentris objek tersebut dapat menjadi negatif, dan objek tersebut dapat menjadi bulan sementara Bumi.
Objek khusus ini akan menjalani proses ini mulai minggu depan dan selama sekitar dua bulan. Objek tersebut tidak akan mengikuti orbit penuh mengelilingi Bumi," menurut outlet tersebut.
"Anda dapat mengatakan bahwa jika satelit sesungguhnya diibaratkan seperti pelanggan yang membeli barang di dalam toko, maka objek seperti 2024 PT5 hanyalah orang yang melihat-lihat di etalase toko," tambahnya.
Peneliti menjelaskan bagaimana, meskipun jarang terjadi, ada beberapa kasus di mana "bulan mini" bertahan lebih lama, terkadang bertahan lebih dari setahun, menurut Space.com .
"Dalam kondisi ini, energi geosentris dapat menjadi negatif, dan objek tersebut terikat sementara ke Bumi," de la Fuente Marcos menuturkan kepada outlet tersebut, lalu menjelaskan contoh-contoh "pengorbit yang ditangkap sementara" yang telah ditemukan oleh para ilmuwan hingga saat ini.
"Sejauh ini, sains baru mengidentifikasi dua objek yang mengalami tangkapan jarak jauh, 2006 RH120 dan 2020 CD3. Ada tiga contoh tangkapan jarak dekat yang dipublikasikan: 1991 VG, 2022 NX1, dan 2024 PT5. Namun, ada beberapa objek lain yang belum dipublikasikan."
Peneliti juga mengatakan bahwa sayangnya, sebagian besar orang tidak akan dapat melihat "bulan mini" akhir bulan ini.
"Objek tersebut terlalu kecil dan redup untuk teleskop amatir dan teropong biasa. Namun, objek tersebut berada dalam kisaran kecerahan teleskop biasa yang digunakan oleh astronom profesional," kata de la Fuente Marcos kepada Space.com.
"Untuk mengamati objek ini, diperlukan teleskop dengan diameter minimal 30 inci ditambah detektor CCD atau CMOS. Teleskop 30 inci dan mata manusia di belakangnya tidak akan cukup," katanya.
Penelitian American Astronomical Society juga mengatakan bahwa "setelah menyelesaikan episode bulan mini," 2024 PT5 akan meninggalkan "lingkungan Bumi," pada bulan Januari sebelum "kembalinya berikutnya pada tahun 2055." (*)