WASHINGTON - Anggota parlemen AS keturunan Palestina-Amerika Rashida Tlaib pada hari Jumat mengecam kartun yang diterbitkan di majalah konservatif National Review yang memperlihatkan dirinya membawa pager yang meledak sebagai rasis. Gambar itu adalah referensi terhadap serangan minggu ini terhadap anggota kelompok militan yang didukung Iran Hizbullah di Lebanon.
"Komunitas kami sudah sangat menderita saat ini. Rasisme ini akan memicu lebih banyak kebencian + kekerasan terhadap komunitas Arab & Muslim kami, dan membuat semua orang kurang aman. Sungguh memalukan bahwa media terus menormalisasi rasisme ini," tulis Tlaib di platform media sosial X.
Tlaib, seorang Demokrat yang mewakili distrik dari Michigan di DPR AS, adalah satu-satunya anggota parlemen Palestina Amerika di Kongres AS.
Kelompok advokasi Muslim Amerika Emgage Action, anggota DPR AS dari Demokrat Cory Bush dan Alexandria Ocasio-Cortez, beberapa pejabat lokal di Michigan, dan kelompok hak asasi manusia juga mengkritik kartun tersebut.
National Review tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Kartun tersebut, yang diterbitkan pada hari Kamis, menunjukkan seorang wanita duduk di sebelah pager yang meledak. Meja wanita dalam kartun itu memiliki kartu nama bertuliskan "Rep. Tlaib" sementara wanita itu sendiri terlihat berkata: "ANJING. PAGER SAYA BARU SAJA MELEDAK." Kartun itu dibuat oleh Henry Payne, seorang kritikus otomotif Detroit News.
Akun X Payne memberi judul kartun itu sebagai "Tlaib Pager Hamas." Detroit News mengatakan bahwa mereka tidak terlibat dalam pembuatan dan pendistribusiannya, dan memilih untuk tidak menayangkannya.
Ribuan pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah di Lebanon meledak pada hari Selasa. Itu diikuti sehari kemudian oleh ledakan radio genggam di Lebanon, dengan puluhan orang tewas dan ribuan lainnya terluka dalam insiden itu. Sumber keamanan mengatakan Israel bertanggung jawab. Israel tidak bertanggung jawab.
Serangan militer Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina, menurut pejabat kesehatan di daerah kantong yang diperintah Hamas, dan menciptakan krisis kemanusiaan. Serangan Israel tersebut menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang dan sekitar 250 orang disandera, menurut penghitungan Israel.
Tlaib telah menjadi kritikus keras atas tindakan Israel dalam perang tersebut dan dukungan Amerika terhadap sekutu lama AS tersebut.
Para pembela hak asasi manusia telah mengutip meningkatnya dehumanisasi terhadap orang Arab, Muslim, dan Yahudi di tengah perang tersebut.