LEMBANG - Kementerian Pertanian (Kementan) mellaui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mengapresiasi terobosan widyaiswara, yang menjadi ujung tombak Kementan dalam melahirkan SDM pertanian yang mumpuni di tanah air.
Hal ini disampaikan dalam Workshop Jambore Nasional Widyaiswara, yang berlangsung di Balai Besar Pusat Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang pada 21 September 2024.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menekankan bahwa pembangunan SDM merupakan prioritas utama Kementan. "SDM yang unggul sangat krusial untuk mengembangkan sektor pertanian. Kami percaya bahwa sentuhan teknologi dan inovasi dapat meningkatkan hasil pertanian kita," ujar Amran.
Dalam acara yang merupakan bagian dari agenda Jambore Nasional (Jamnas) Widyaiswara Indonesia ke-3 ini, Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, menyoroti pentingnya inovasi dan kreativitas yang dihasilkan oleh widyaiswara.
"Kami bangga dengan banyaknya terobosan yang dihasilkan oleh widyaiswara. Ini menunjukkan bahwa mereka mampu berkontribusi signifikan dalam pelayanan publik dan pengembangan kompetensi SDM di tanah air," ujar Santi.
Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Jabatan Fungsional ASN LAN RI, Erfi Mutmainah, menyampaikan pada Oktober 2024, akan ada penyesuaian jabatan fungsional yang mencakup widyaiswara.
"Formasi Widyaiswara Utama akan diupayakan naik, meski kuota masih terbatas karena anggaran," jelas Erfi.
Sesi diskusi juga menekankan peran pimpinan dalam mendorong widyaiswara untuk memproduksi karya ilmiah dan menjadi sumber belajar bagi widyaiswara. Program seperti BUNDA WINDA dan Talent Pool LAN RI menjadi sorotan untuk meningkatkan kompetensi mereka.
Metode pembelajaran inovatif, seperti Mikro Learning, juga ditekankan untuk memberikan cara efektif dalam menyampaikan materi pelatihan, menjadikan proses belajar lebih interaktif dan menyenangkan.
Senada, Kepala Pusat Pengembangan Kepegawaian ASN BKN, Satya Pratama, menegaskan pentingnya sikap profesional dan keterbukaan dalam belajar.
"Widyaiswara harus ikhlas dan mau belajar hal-hal baru. Dengan menghilangkan angka kredit, diharapkan mereka tidak terjebak dalam rutinitas, tetapi lebih fokus pada pelaksanaan tugas yang mendukung fungsi instansinya," kata Satya.
Jambore Nasional Widyaiswara Indonesia ke-3 berlangsung dari 19 hingga 21 September 2024, mengusung tema "Widyaiswara Bersatu dalam Penguatan Profesionalisme melalui Peningkatan Kapasitas dan Kreativitas Insan Digital Menuju Indonesia Emas 2045".
Memeriahkan acara ini perwakilan 5 (lima) provinsi lokasi READSI yaitu Sulsel, Sulteng, Sultra, Gorontalo dan NTT juga turut hadir dalam pameran produk olahan pertanian.
Dengan memamerkan berbagai panganan olahan berbahan dasar daun kelor, ublin berbahan dasar ubi jalar, VCO, Aneka kripik, Gula Merah, Kunyit Instan, Pupuk Tricokompos, POC dan Beras organik, Minyak kelapa kampung, keripik pisang goroho, gula semut dan lainnya.
Sebagai penutup, penghargaan diberikan kepada widyaiswara yang berinovasi. Shinta Andayani dari BBPP Lembang Kementan meraih juara IV dalam lomba Inovasi Widyaiswara Jambore Nasional APWI ke-3. Kegiatan ini tidak hanya merayakan prestasi, tetapi juga menjadi ajang untuk memperkuat jaringan dan kolaborasi di antara para widyaiswara.
Dengan berbagai inovasi dan program pengembangan yang dijalankan, Kementan berharap dapat terus mendorong pertumbuhan sektor pertanian yang berkelanjutan dan berkualitas. Termasuk segera kembali terwujudnya swasembada pangan di Indonesia.