GORONTALO - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan bagi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) potensial di Kabupaten Gorontalo, dari 19 hingga 22 September 2024.
Kegiatan yang merupakan bagian dari program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling-up Innitiative (READSI) ini, bertujuan meningkatkan kapasitas lembaga keuangan mikro dalam menyediakan layanan inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat desa, khususnya para petani kecil.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keberlanjutan sektor pertanian di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan petani dan memastikan sektor pertanian terus berlanjut,” ujar Amran.
Sementara itu, Kepala BPPSDMP Kementan, Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya fasilitas permodalan yang mumpuni.
“Akses keuangan yang baik sangat penting agar petani dapat menjalankan usahanya dengan baik dan bahkan tumbuh semakin besar,” jelasnya.
Diketahui, Program READSI, yang didanai oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan Kementan, fokus pada pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui peningkatan akses layanan keuangan.
Manajer District Project Management Office (DPMO) Gorontalo, Mohamad Nasrundi, saat membuka pelatihan yang diikuti oleh 28 peserta dari berbagai LKM di Gorontalo ini, berharap agar manfaat dari program ini, seperti simpan pinjam dan akses terhadap alat pertanian, tetap dapat dirasakan setelah program berakhir.
"Pelatihan ini diharapkan dapat mengurangi hambatan yang sering dihadapi petani kecil dalam memperoleh dukungan finansial. Program ini termasuk pelatihannnya menjadi langkah krusial dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan ekonomi pedesaan," ujar Nasrundi.
Dengan pelatihan ini, peserta diharapkan dapat mengelola keuangan secara mandiri dan mengubah pola pikir kelompok tani. “Kami ingin setiap Poktan dapat diarahkan menuju pola bisnis yang lebih baik, sehingga dapat bertransformasi menjadi lembaga keuangan mikro yang kuat,” ungkap Nasrundi.
Kementan melalui program READSI berencana untuk terus melaksanakan kegiatan serupa di daerah lain, guna menjangkau lebih banyak LKM dan mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Hal ini, diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan akses keuangan, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan produksi pangan dan peningkatan taraf hidup petani secara berkelanjutan.
Dengan inisiatif ini, Kementan berupaya menunjukkan dedikasi untuk mengembangkan ekonomi pedesaan dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi para petani di Indonesia. Melalui pelatihan dan pemberdayaan, diharapkan masyarakat pedesaan dapat berdaya saing dan mandiri secara finansial.