BULUNGAN - Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional melalui program-program strategis, salah satunya Program Perluasan Areal Tanam (PAT).
Program PAT bertujuan memanfaatkan lahan secara optimal guna menghadapi ancaman krisis pangan global dan inflasi akibat kenaikan harga beras. Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian utama dalam implementasi PAT.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa pemerintah menargetkan peningkatan produksi beras hingga 35 juta ton pada tahun 2024.
“Strategi utama yang digunakan dalam mencapai target ini adalah penggunaan teknologi pompanisasi dan optimalisasi lahan. Penanaman padi gogo yang didukung pompanisasi sangat membantu pengairan, sehingga produktivitas padi nasional dapat terus meningkat meskipun menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan kekeringan,” jelas Mentan Andi Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, juga menekankan pentingnya percepatan pompanisasi di tengah ancaman cuaca ekstrem seperti El Nino dan kondisi geopolitik global yang mempengaruhi pasokan pangan.
“Kementan berupaya keras untuk menggenjot produksi padi demi mengembalikan swasembada pangan di Indonesia,” ujar Santi.
Dalam rangka mendukung realisasi program PAT di Kaltara, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDM Kementan Muhammad Amin, telah melakukan rapat koordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Utara, di Kabupaten Bulungan, Kaltara pada Selasa (24/9).
Pada pertemuan ini, turut hadir Kepala Bidang (Kabid) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Provinsi Kalimantan Utara, serta Kabid Tanaman Pangan, Maemunah beserta tim pengelolah data.
Pertemuan tersebut bertujuan menyamakan persepsi atau informasi terkait capaian program PAT maupun Luas Tambah Tanam (LTT) di Propinsi Kaltara, sekaligus merumuskan langkah-langkah strategis percepatan PAT atau LTT ke depan serta strategi mengatasi kendala yang dihadapi di lapangan. Salah satu topik penting yang dibahas ialah terkait LTT di Provinsi Kaltara.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian menyampaikan bahwa target LTT untuk Kaltara ialah sebesar 6.000 hektar dan target tersebut diharapkan dapat tercapai pada bulan September.
"Jika angka 6.000 hektar sulit dicapai maka akan menambah target pada bulan berikutnya yakni Oktober," ujar Amin.
Menanggapi hal ini, Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Utara optimistis bahwa angka 5.000 hektar dapat tercapai pada September 2024.
Kunjungan dan komunikasi intensif ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target PAT di seluruh wilayah Kaltara. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah sangat diharapkan agar program PAT berjalan sukses dan dapat berkontribusi dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.