Sebelum Kematiannya, Vokalis Linkin Park Chester Bennington Berjuang Lawan Kecanduan Alkohol

| Minggu, 29/09/2024 13:35 WIB
Sebelum Kematiannya, Vokalis Linkin Park Chester Bennington Berjuang Lawan Kecanduan Alkohol Sebelum Kematiannya, Vokalis Linkin Park Chester Bennington Berjuang Lawan Kecanduan Alkohol. (FOTO: AP)

JAKARTA - Sebelum kematiannya yang mendadak karena bunuh diri pada tahun 2017, Chester Bennington dari Linkin Park berjuang melawan "kecanduan" alkohol selama berbulan-bulan.

Penulis Jason Lipshutz menguraikan momen-momen kelam sang artis serta kebangkitan band rock terkenal tersebut dalam “It Starts With One: The Legend and Legacy of Linkin Park.”

"Namun, pada bulan-bulan terakhirnya, ketika secara terbuka membahas kesulitan-kesulitan hidupnya secara umum selama jumpa pers One More Light, dia secara pribadi memberitahu orang-orang yang dicintainya tentang masalah tertentu: keinginan untuk minum telah menguasai pikirannya sekali lagi," demikian bunyi kutipan dari buku tersebut, menurut People.

Kutipan itu berlanjut: "`Ia menggambarkan pertarungannya melawan kecanduan setiap jam,` kata Ryan Shuck, teman dekat Chester Bennington yang telah membantu mengubah salah satu periode tersuramnya selama tahun 2000-an menjadi album tunggal Dead by Sunrise dan yang telah bertukar pesan singkat dengannya tentang kecanduan alkoholnya pada minggu-minggu menjelang kematiannya."

“Ketika laporan otopsi dan toksikologi kemudian mengonfirmasi bahwa Chester Bennington memiliki sedikit alkohol dalam tubuhnya pada saat kematiannya — ia ditemukan dengan sebotol Stella Artois kosong di kamar serta segelas Corona yang isinya kurang dari setengah — Talinda tidak terkejut.”

"Ia langsung mengerti bahwa botol-botol bir itu melambangkan kekambuhan. Saya langsung tahu bahwa minuman itu memicu rasa malu itu,` katanya, `memicu jalur saraf yang tidak sehat seumur hidup.`"

Chester Bennington berusia 41 tahun ketika ia meninggal pada tanggal 20 Juli 2017.

"Hati kami hancur. Gelombang kesedihan dan penyangkalan masih melanda keluarga kami saat kami berusaha mengatasi apa yang telah terjadi," kata rekan satu bandnya dalam sebuah pernyataan beberapa hari setelah kematian vokalis mereka.

"Kami mencoba mengingatkan diri sendiri bahwa iblis yang membawamu pergi dari kami selalu menjadi bagian dari kesepakatan. Bagaimanapun, caramu bernyanyi tentang iblis-iblis itulah yang membuat semua orang jatuh cinta padamu sejak awal."

Beberapa bulan kemudian, Linkin Park menggelar konser penghormatan pada bulan Oktober sebelum mereka hampir tak dikenal publik.

Band ini telah kembali tampil, dengan menambahkan Emily Armstrong dari Dead Sara sebagai vokalis bersama dan Colin Brittain sebagai drummer awal bulan ini.

Mereka bergabung dengan rekan satu band Mike Shinoda, Brad Delson, Phoenix dan Joe Hahn. (*)