KUPANG - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bergerak cepat mendorong implementasi Perpres Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Perpres ini telah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Agustus 2024
"Kita harus yakin bahwa, Perpres ini harus ditindaklanjuti di seluruh tingkatan daerah, karena ini merupakan dasar untuk menuju kemandirian pangan. Tujuan besar kita melakukan ketahanan pangan melalui kemandirian dan kedaulatan pangan sesuai amanat UU 18 tahun 2012 tentang Pangan," ujar Plt. Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy saat membuka Sosialisasi Perpres 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal, di Aula El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (30/9/2024).
Sarwo mengatakan dilaksanakannya sosialisasi Perpres di NTT merupakan penanda komitmen yang kuat dari seluruh stakeholder terkait untuk mengarusutamakan pangan lokal.
"Kami harap potensi yang ada di NTT ini dapat menjadi pionir untuk melakukan penganekaragman berbasis sumber daya lokal. Tadi kami diskusi dengan Pak Pj Gubernur, banyak potensi pangan di sini yang perlu digali. Dan semua berbasis sumber daya lokal," ujar Sarwo.
Ia juga mengungkapkan salah satu fungsi Badan Pangan Nasional adalah melakukan pembinaan UMKM berbasis pangan lokal untuk mendorong industri pangan berbasis sumber daya lokal berkembang dan memiliki daya saing yang kuat.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto mengungkapkan, NTT merupakan provinsi paling ideal untuk mengimplementasikan Perpres ini.
"Perpres ini adalah fondasi dasar menuju kemandirian dan kedaulatan pangan. Semangat membangun mandiri dan daulat pangan perlu perjuangan luar biasa. Kita perlu mengembalikan spirit UU 18 tahun 2012 tentang Pangan itu. Kalau konteksnya ketahanan pangan bisa berasal dari manapun. Tapi mandiri dan berdaulat itu menegaskan sumber daya pangan harus dari daerah kita sendiri, dari dalam negeri," ungkap Andriko.
"Menurut saya Perpres ini sangat detail sehingga akan menjadi penuntun yang baik dalam implementasinya. Apalagi salah satu fokus program Bapak Presiden terpilih adalah Makan Bergizi Gratis, dan di Perpres ini core bisnis-nya bagaimana membangun pemanfaatan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman berbasis sumber daya lokal. Kalau ini kita bisa kerjakan, ekonomi lokal naik, UMKM pangan lokal dapat market, hasil produk pangan petani akan terserap dengan baik," papar Andriko yang juga Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA.
Sebagai wujud komitmen implementasi Perpres tersebut, seluruh bupati dan walikota se-NTT menandatangani komitmen bersama percepatan penganekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal.
Pj Gubernur Andriko menekankan bahwa dikumpulkannya bupati dan walikota pada hari ini untuk sama-sama berkomitmen menjalankan amanat perpres penganekaragaman pangan. Ada dua hal yang perlu ditindaklanjuti bersama. Pertama, pemda kabupaten/kota membuat regulasi turunan perpres sehingga dapat segera diimplementasikan. Dan yang kedua, menyusun program dan kegiatan aksi yang memandu pemda untuk bergerak melaksanakan percepatan penganekaragaman pangan tersebut.
Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA Rinna Syawal menambahkan, kuncinya pada identifikasi potensi yang harus dilakukan oleh pemda yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiru terkait sumber daya pangan lokal.
"Jadi yang diharapkan dari Perpres ini adalah bagaimana pemerintah khususnya pemda mengidentifikasi dan memetakan potensi yang dimiliki dan menjadikannya dasar program aksi untuk membangun kemandirian pangan di wilayah maisng-masing," ujar Rinna.
Secara terpisah, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi menyatakan dengan hadirnya Perpres ini, pihaknya optimis Indonesia dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional berbasis kemandirian pangan. Perpres ini juga diharapkan akan membuka peluang ekonomi baru, khususnya di daerah-daerah yang memiliki keragaman sumber daya lokal yang potensial untuk dikembangkan.
"Setelah Perpres ini ditandatangani Bapak Presiden pada Agustus lalu, kita mendorong agar segera tersosialisasikan ke seluruh daerah dengan baik. Kuncinya pada sinergi pentahelix yang terus kita bangun bersama," ujar Arief.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh unsur Forkopimda NTT, dan juga Dinas Pangan provinsi dan kabupaten/kota seluruh Indonesia yang hadir secara daring. Turut hadir dalam sosialisasi ini, para perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, tim ahli Perpres Penganekaragaman Pangan Prof Achmad Suryana, Prof. Agung Hendriadi, Dr. Mulyono Machmur, serta dari unsur perguruan tinggi dan organisasi masyarakat pemerhati dan penggiat pangan lokal.