• Sains

Berada di Jalur Khatulistiwa, Indonesia Berlimpah Sumber Daya Genetika Lokal

Eko Budhiarto | Rabu, 02/10/2024 07:13 WIB
Berada di Jalur Khatulistiwa, Indonesia Berlimpah Sumber Daya Genetika Lokal Indonesia memiliki sumber daya genetik yang melimpah karena berada di jalur khatulistiwa

JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyatakan, Indonesia memiliki sumber daya genetik (SDG) lokal yang berlimpah. Hal ini karena Indonesia.berada di jalur khatulistiwa.

SDG menjadi materi genetik yang kita tekankan dan menjadi prioritas dalam ruang lingkup penelitian rumah program riset dan inovasi budi daya tanaman,” kata Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Puji Lestari dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Menurutnya, Indonesia yang memiliki keanekaragaman sumber daya genetik (SDG) melimpah perlu mengoptimalkan pemanfaatan SDG lokal untuk kepentingan lebih luas.

BRIN mendorong keikutsertaan pihak-pihak lain seperti pemerintah daerah, universitas, industri hingga organisasi lokal dalam riset ini sehingga Indonesia tidak perlu bergantung pada jumlah atau keragaman SDG dari luar negeri.

“Dengan begitu, hasil riset bisa langsung bermanfaat bagi masyarakat, tanpa mengabaikan aspek ilmiah,” kata Puji.

Pemanfaatan SDG lokal, kata Puji, termasuk mendukung konservasi, perlindungan hukum, dan pemuliaan tanaman melalui metode konvensional maupun bioteknologi.

Dia menekankan pentingnya menjaga SDG lokal tidak hanya melalui pendaftaran, tetapi juga pemeliharaan dan pemanfaatannya. Hal ini tidak hanya penting untuk ketahanan pangan, tetapi juga melestarikan kearifan lokal yang ada.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN Yudhistira Nugraha mengungkapkan Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya genetik karena berada di khatulistiwa dengan keanekaragaman agroekologi.

“Indonesia tercatat setelah Brazil sebagai negara dengan biodiversitas sangat tinggi, dan ini tentunya harus eksploratif, jangan sampai yang dimanfaatkan hanya sebatas materialnya,” kata Yudhistira.

Dari aspek riset, katanya, para periset perlu menggali lebih dalam mengenai potensi pemanfaatan ke depan sehingga mendapatkan nilai tambah lebih besar untuk kemajuan bangsa. Agar potensi ini bisa digali dan dimanfaatkan oleh negara lain, ia mendorong penyusunan regulasi yang menjadi perlindungan kekayaan intelektual.

“Apa yang tersimpan di dalam sumber daya genetik dapat digali sedemikian rupa bioprospeksinya. Tentunya melalui riset dan ini menjadi kekuatan sendiri bagi Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain,” paparnya.*