JAKARTA - Sabrina Carpenter ingin meluruskan hal yang sebenarnya terjadi tentang pertunjukan langsungnya.
Bintang pop berusia 25 tahun ini, yang memulai tur Short n` Sweet akhir bulan lalu, adalah artis terbaru yang menghadapi tuduhan melakukan sinkronisasi bibir (lip sync).
Baru-baru ini, seorang pengguna TikTok mengomentari unggahan orang lain yang menanyakan tentang pengalaman konser mereka dan apakah Sabrina Carpenter benar-benar bernyanyi secara langsung, menurut Pop Base.
Pengguna tersebut membalas dengan beberapa rekaman jarak dekat dari konser tersebut beserta judul, "Tidak suka mengatakannya, tetapi 30% nyanyian bibir, 30% musik pengiring, dan 40% nyanyian."
Sabrina Carpenter tidak membuang waktu menanggapi rumor tersebut.
"Saya bernyanyi secara langsung di setiap pertunjukan 100%," tulis penyanyi "Espresso".
"Apakah Anda ingin berbicara dengan teknisi audio saya?"
Pengguna tersebut kemudian menanggapi dan menerima tawaran Sabrina Carpenter: "Saya akan melakukannya dan memberi tahu mereka untuk menurunkan suara backtrack karena terlalu tinggi."
Alumni Girl Meets World ini tak asing lagi dalam mengungkapkan pikirannya.
Sehubungan dengan dakwaan Wali Kota New York City Eric Adams, yang diduga melibatkan keterlibatan dengan pendeta Brooklyn Jamie Gigantiello yang diturunkan jabatannya di Gereja Kabar Sukacita Perawan Maria yang Terberkati pada bulan November 2023 setelah Sabrina Carpenter memfilmkan video musik cabul di gereja tersebut untuk lagunya "Feather," pembuat lagu hit "Nonsense" itu ikut campur dalam wacana tersebut selama konsernya pada hari Minggu (29/9/2024) di New York City.
"Apa yang harus kita bicarakan... bagaimana saya bisa membuat wali kota didakwa?" canda dia dari panggung Madison Square Garden.
Meskipun belum dapat dipastikan apakah bintang pop itu terkait langsung dengan dakwaan mengejutkan itu, Sabrina Carpenter memang membuat geram gereja setelah membuat rekaman visual bertema horor yang menampilkan bintang Tall Girl itu melakukan pembunuhan massal di gereja monsignor di Williamsburg (Sabrina Carpenter telah mengatakan bahwa timnya mendapat izin untuk membuat rekaman).
Namun, pengacara pembela Arthur Aidala mengatakan kepada New York Post bahwa Gigantiello “bukan target investigasi federal, negara bagian, atau kota mana pun.”
Adams mengaku tidak bersalah di pengadilan pada tanggal 27 September atas tuduhan bersekongkol melakukan penipuan lewat kawat, penyuapan program federal, menerima sumbangan kampanye dari warga negara asing, penyuapan, penipuan lewat kawat, dan meminta sumbangan dari warga negara asing. (*)