• News

AS Kirim Vaksin Marburg ke Rwanda setelah 11 Orang Tewas akibat Wabah

Yati Maulana | Minggu, 06/10/2024 15:05 WIB
AS Kirim Vaksin Marburg ke Rwanda setelah 11 Orang Tewas akibat Wabah Virus Marburg memiliki struktur `berfilamen` dan ditularkan oleh kelelawar buah. (FOTO: SHUTTERSTOCK)

KIGALI - Pemerintah Amerika Serikat menyelesaikan pengiriman awal dosis vaksin dan obat terapeutik untuk penyakit Marburg ke Rwanda pada 4 Oktober, Thierry Roels, Direktur Negara CDC AS di Rwanda mengatakan kepada Reuters pada hari Sabtu.

Pemerintah AS juga bekerja sama erat dengan mitra internasional dan kementerian kesehatan Rwanda untuk memulai uji klinis guna mengevaluasi tindakan pencegahan investigasi, katanya.

Roels menambahkan bahwa pemerintah AS sedang mempertimbangkan pengiriman tambahan yang dapat memasok uji klinis, tetapi tidak mengatakan berapa banyak dosis yang telah dikirimkan pada hari Jumat.

Wabah pertama demam berdarah virus di Rwanda terdeteksi pada akhir September, dengan 36 kasus dan 11 kematian dilaporkan sejauh ini. Marburg memiliki tingkat kematian setinggi 88%. Menteri Kesehatan Rwanda Sabin Nsanziman mengatakan pada hari Kamis bahwa negara itu akan memulai uji klinis vaksin eksperimental dan pengobatan untuk penyakit tersebut.

Empat kandidat vaksin telah dievaluasi untuk potensi penggunaan dalam uji coba oleh WHO, tetapi hanya satu, yang dibuat oleh lembaga nirlaba Sabin Vaccine Institute, yang memiliki data dari uji coba manusia tahap awal yang menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman dan menghasilkan respons imun.

Pengujian lebih lanjut terhadap vaksin di luar tempat wabah tidak memungkinkan karena risiko yang terlibat. Sabin Vaccine Institute mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah mengirimkan sekitar 700 dosis vaksinnya ke Rwanda, untuk digunakan dalam uji coba yang menargetkan pekerja garis depan, termasuk profesional perawatan kesehatan.

Lembaga nirlaba tersebut juga mengatakan bahwa mereka berencana untuk memasok vaksin tambahan sambil menunggu permintaan dari pemerintah Rwanda dan otorisasi dari U.S. Center for the Biomedical Advanced Research and Development Authority (BARDA).

Gilead Sciences mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan menyumbangkan sekitar 5.000 botol obat antivirus remdesivir kepada Rwanda Medical Supply untuk penggunaan darurat dalam menanggapi wabah tersebut.

Gejala Marburg meliputi demam tinggi, sakit kepala parah, dan malaise dalam tujuh hari setelah infeksi dan kemudian mual, muntah, dan diare parah. Penyakit ini ditularkan ke manusia oleh kelelawar buah, dan kemudian menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.