• Hiburan

Kebencian pada RIIZE Makin Gila, Nitizen Tak Hanya Benci Seunghan

Ariyan Rastya | Rabu, 16/10/2024 18:25 WIB
Kebencian pada RIIZE Makin Gila, Nitizen Tak Hanya Benci Seunghan Kelompok musik RIIZE. Foto: delivered korea

JAKARTA - Kebencian dan cyber bullying kepada grup RIIZE semakin mengerikan, oknum netizen tidak lagi mengungkapkan kebenciannya kepada Seunghan, tetapi juga kepada member RIIZE lainnya. SM Entertainment, sebagai wadah RIIZE diminta harus melakukan sesuatu, jangan bersikap diam.

Diberitakan kpopchart.net, ketidaksukaan oknum netizen tidak berhenti di Seunghan, tetapi berkembang ke enam member lainnya.

Ketika Wonbin sempat membuat post yang menegaskan bahwa keputusan kembalinya Seunghan ke RIIZE adalah hal yang sudah didiskusikan dan disetujui member bersama, ia menerima pesan-pesan kebencian di media sosial.

Mulai dari disebut pengkhianat karena mengambil sisi Seunghan sampai ke diberi label pembohong karena banyak yang tidak percaya bahwa post tersebut ditulis langsung olehnya.

Tagar-tagar jahat seperti RIIZE is 5 hingga RIIZE is 2 mulai bermunculan, dan oknum-oknum yang menyebut diri mereka “penggemar” ini mulai bermain hakim untuk menentukan member berikut yang harus mereka keluarkan.

Beberapa post di X serta Weverse mengincar member berbeda dan berkomentar hal-hal jahat seperti, “Wonbin, kalau kau sebegitunya ingin bersama Seunghan, tinggalkan RIIZE juga!” atau “Berikutnya Eunseok yang pergi, tidak berguna!”

Paling parah dan tertangkap dalam screenshot adalah sekelompok orang yang menjadikan Anton target dengan menghina fisik, mencemooh keluarga, dan bahkan menyumpahinya untuk berhenti hidup.

Sebelumnya, K-netz sudah pernah merendahkan Sohee karena keadaan finansial keluarganya, mengolok-olok fisik Wonbin dan Eunseok yang dianggap tidak pantas jadi visual, mencela kemampuan dan talenta Sungchan, menolak Shotaro hanya karena ia bukan orang Korea, dan mengutuki Anton karena memiliki ayah yang terkenal.

SM Entertainment diminta segera bertindak dan memenuhi janji mereka untuk melindungi artisnya.

“Jika insiden ini berakhir tanpa hukuman bagi para pelaku kejahatan, semua agensi entertainment Korea pada akhirnya akan merosot menjadi pabrik semata yang hanya memproduksi `boneka` sempurna sesuai dengan preferensi pelanggan,” salah satu komentar.