JAKARTA - Badan Pangan Nasional arau National Food Agency (NFA) bersama BUMN Pangan ID Food telah menyalurkan 8,4 juta paket bantuan pangan pengentasan tengkes (stunting) untuk 1,44 juta penerima di tujuh provinsi.
Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy dalam acara Malam Apresiasi Program Penyaluran Bantuan Pangan Pemerintah, di Jakarta, Kamis (17/10/2024), mengatakan bantuan itu disalurkan secara bertahap, dengan target mampu menyelesaikan permasalahan tengkes di tujuh provinsi.
Adapun tujuh provinsi penerima bantuan pangan pemerintah, yakni Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
"Dari tujuh provinsi itu, kalau kita bisa selesaikan, itu bisa menyelesaikan sekitar 60 persen angka stunting. Jadi 60 persen angka stunting itu ada di tujuh provinsi," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto menjelaskan, bantuan pangan yang disalurkan pihaknya berupa telur unggas dan ayam karkas, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan protein keluarga berisiko stunting (KRS).
Dia menyatakan, penyaluran bantuan ini juga secara langsung memberikan dampak berkelanjutan (multiplier effect) perekonomian lainnya. Sebab, dalam proses pemenuhan bantuan bekerja sama dengan 1.883 peternak ayam broiler, dan 6.895 peternak ayam petelur rakyat.
"Kita mensyukuri, dan menutup bahwa program bantuan pangan untuk stunting tahap satu dan tahap dua telah berjalan dengan baik dan lancar. Kita akhiri pencapaiannya 100 persen," ujarnya.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI), penurunan prevalensi stunting terjadi sebesar 0,1 persen pada tahun 2023 atau menjadi 21,5 persen dari sebelumnya 21,6 persen pada tahun 2022.
NFA menyebutkan program penyaluran cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk bantuan pangan penanganan stunting yang bergulir sejak 2023 hingga sekarang turut berkontribusi pada pemberdayaan peternak lokal ayam dan telur.
Paket bantuan berisi 10 butir telur dan 0,9-1 kilogram daging ayam beku sebanyak tiga kali pemberian itu bukan hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat, tapi juga di aspek hulu, produk pangan para peternak dapat terserap oleh pasar dengan harga yang baik.