JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menyampaikan bahwa Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono memberikan beberapa pesan penting kepada Pimpinan MPR RI 2024-2029.
Hal tersebut disampaikan Ibas ketika Pimpinan MPR RI melaksanakan Silaturahmi Kebangsaan ke kediaman SBY di Puri Cikeas (17/10/2024).
“Alhamdulillah hari ini kita menjadi saksi, tidak hanya silaturahmi kebangsaan kepada orang tua kita, tapi kami juga berbangga dan bersyukur Pimpinan MPR RI dapat terus mendengar dan berdiskusi,” kata Ibas mengawali.
Menurut Ibas, SBY menyampaikan pesan agar MPR RI dapat terus menjaga budaya diskusi atau berdialog dengan seluruh elemen bangsa.
“Dalam pertemuan tadi, Pak SBY berpesan agar MPR dapat terus menjaga proses nasional dan state building agar tetap berkelanjutan. Kita tidak boleh menutup ruang untuk berkomunikasi, mendengar apa yang ada di dalam pikiran dan hati dari para tokoh bangsa, pejuang bangsa termasuk seluruh stakeholders, dan yang paling utama rakyat,” ungkap Ibas.
“Kita tidak hanya sekedar mensosialisasikan empat pilar kebangsaan, yang memang adalah fundamental dari bangsa kita, ideologi dari bangsa kita. Namun lebih dari itu kita juga harus terus berperan aktif dari apa yang terjadi dengan hari ini. Dengan adanya modernisasi, adanya ide-ide dan diskusi yang terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman,” kata Ibas lebih lanjut.
Disampaikan Ibas, bahwa Pimpinan MPR RI menerima wejangan dan pesan dari Pak SBY supaya dapat terus menjadi telinga dan tidak pernah lelah memperjuangkan kesejahteraan bangsa.
“Kami menerima wejangan dari Pak SBY, untuk terus menjadi telinga dan tidak pernah lelah dalam mendiskusikan, mengkaji, dan menyiapkan yang terbaik utnuk bangsa kita.”
“Hal tersebut supaya peran menjadi wakil rakyat dalam majelis ini benar-benar tersampaikan dengan baik. Menerima aspirasi masayarakat tidak hanya ideologi dalam berbangsa dan bernegara tapi bersama memperjuangkan kemajuan bangsa, memastikan kesejahteraan bagi seluruh elemen bangsa. Dan yang pasti semua dalam koridor konstitusi dan ketatanegaraan kita,” ungkap Ibas.