BULUNGAN - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengintensifkan Program Perluasan Areal Tanam (PAT) di berbagai daerah, termasuk Kalimantan Utara (Kaltara).
Target utama dari program yang mencakup pembukaan lahan baru, pompanisasi, pengoptimalan lahan sawah, dan penanaman padi gogo ini ialah meningkatkan produksi beras nasional hingga 35 juta ton pada tahun 2024.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya inovasi dalam pertanian. Menurutnya, strategi utama dalam program PAT ini ialah penggunaan teknologi pompanisasi dan optimalisasi lahan.
“Dengan optimasi lahan, teknologi pompanisasi dan penanaman padi gogo, kita dapat mengatasi masalah irigasi dan meningkatkan produktivitas padi, meskipun di tengah berbagai tantangan,” ujarnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyoroti urgensi penerapan teknologi di tengah ancaman cuaca ekstrem seperti El Niño.
“Kami bertekad untuk meningkatkan produksi padi dan memulihkan swasembada pangan di Indonesia, meskipun tantangan yang dihadapi cukup besar,” jelasnya.
Kunjungan langsung Kepala Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementan, Muhammad Amin, ke lahan pertanian di Desa Antutan, Kabupaten Bulungan, Kaltara, menjadi langkah nyata untuk memantau implementasi PAT dan pompanisasi yang dimulai sejak April 2024.
Pada 17 Oktober 2024, Muhammad Amin bersama tim melakukan peninjauan ke lahan Kelompok Tani Sadar Karya yang dipimpin oleh Angga, seorang petani milenial.
Sebelumnya, kelompok ini hanya mampu melakukan satu kali tanam per tahun. Namun, berkat program PAT dan pompanisasi, Indeks Pertanaman (IP) mereka meningkat dari 100 menjadi 200, memungkinkan mereka untuk tanam dua kali dalam setahun.
Muhammad Amin menyampaikan harapannya agar Kelompok Tani Sadar Karya terus memperkuat kelembagaan kelompoknya serta mendorong perluasan dan percepatan tanam agar target Luas Tambah Tanam (LTT) Kaltara Oktober sebesar 5.310 hektar dapat tercapai.
"Program ini kita kawal bersama-sama, sehingga produktivitas bisa meningkat, dari satu kali tanam menjadi dua kali tanam per tahun, dapat terus dipertahankan," kata Amin.
Kelompok Tani Sadar Karya, Angga, mengungkapkan rasa syukurnya kepada pemerintah. “Dengan bantuan pompa, kami kini dapat meningkatkan frekuensi tanam, dan hasil panen kami juga meningkat. Hamparan sawah kami yang mulai menguning menunjukkan hasil yang memuaskan,” ungkapnya.
Dengan pelaksanaan Program PAT dan pemanfaatan teknologi pompanisasi, Kaltara diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan dalam pencapaian target produksi beras nasional. Inisiatif ini tidak hanya menjawab tantangan lokal, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan di seluruh negeri, memberikan harapan bagi masyarakat di tengah ketidakpastian global.
Komitmen bersama antara pemerintah dan petani akan menjadi kunci untuk masa depan ketahanan pangan yang lebih baik di Indonesia.