LONDON - Menteri luar negeri David Lammy akan berupaya mempererat kerja sama keamanan Inggris dengan Indonesia dan Korea Selatan selama kunjungannya ke dua negara Asia tersebut, yang juga diharapkan akan membahas transisi energi bersih.
Kunjungannya ke Korea Selatan dilakukan beberapa hari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menuduh Korea Utara bersiap mengirim 10.000 tentara untuk membantu upaya perang Moskow, yang menimbulkan kekhawatiran AS.
Kepala NATO Mark Rutte mengatakan tidak ada bukti kehadiran Pyongyang pada tahap ini.
Ketegangan juga meningkat di semenanjung Korea menyusul serangkaian uji coba rudal tahun ini oleh Korea Utara yang bersenjata nuklir.
"Mitra Korea Selatan kami telah berdiri berdampingan dengan kami dalam membela Ukraina sambil juga berupaya menjaga stabilitas regional di semenanjung Korea," kata Lammy dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
"Ini adalah pengingat yang jelas tentang keterkaitan konflik, dengan Korea Utara mendukung Rusia dan memperpanjang konflik di perbatasan Eropa sementara program senjata pemusnah massal ilegal mereka mengancam keamanan regional."
Lammy, yang terpilih pada bulan Juli setelah kemenangan telak Partai Buruh, baru-baru ini berada di Tiongkok di mana ia menjanjikan "konsistensi" dalam pendekatan Inggris terhadap Tiongkok dan menggambarkan pertemuannya dengan menteri luar negeri Tiongkok Wang Yi sebagai "konstruktif".
Di ibu kota Indonesia, Jakarta, Lammy akan menghadiri pelantikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada hari Minggu.
Dalam kunjungan yang dirancang untuk lebih meningkatkan kerja sama Inggris di bidang keamanan dengan Korea Selatan dan Indonesia - yang keduanya merupakan bagian dari blok ekonomi utama G20 - ia diperkirakan akan mengunjungi Zona Demiliterisasi Korea Selatan yang dijaga ketat.