JAKARTA - Seharusnya nama Paulus Waterpauw ada dalam salah satu calon Gubernur Papua tahun ini. Sayangnya, Waterpauw harus mengalah setelah rekomendasi partai yang sesungguhnya sudah berada digenggamannya berpindah tangan.
"Ya, saya harus bagaimana? Inilah politik yang begitu dinamis, namun hal itu harus berlaku dengan cara fair. Tetapi, jika tiba-tiba rekomendasi yang sudah ditangan ditarik kembali dan diberikan ke tangan orang lain kan, ini yang jadi pertanyaan. Ada apa?," ungkap Paulus Waterpauw, purnawirawan Polri berpangkat komisaris jenderal dan pernah dikaryakan di Kemendagri sebagai Deputi II BNPP (Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan).
Sementara, bagi pria yang empat kali pernah menjabat Kapolda, tiga kali di Papua dan Papua Barat dan sekali di Sumatera Utara, menjadi orang nomor satu di atas tanah sendiri adalah bentuk pegabdian di atas tanahnya sendiri.
"Tak muluk-muluk, istilahnya saya pulang kampung untuk mengabdi di atas tanah kelahiran saya sendiri. Lantas alasan apa kemudian niat saya seolah dihambat?," ucap orang Papua pertama yang menjadi inspektur upacara di Istana Negara saat peringatan HUT-61 RI tahun 2006 era Presiden Susilo Bambang Yudoyono.
Intinya, Waterpauw menginginkan karir gemilang yang pernah ia lampui dengan baik di kepolisian maupun sipil bisa mengaplikasikan memajukan tanah Papua. Bagi siapapun, di kepolisian untuk memangku pangkat komisaris jenderal tentu bukan hal yang mudah.
Diberi tugas berat oleh Kapolri di sektor sentral strategis dijalankan dengan baik dan berhasil tunaikan tugasnya. Termasuk dipercayakan pada sipil jabatan strategis.
"Saat saya menjalankan tugas pokok selalu memikirkan bagaimana membangun Papua. Karena sebagai perwira tinggi yang mengalir darah anak adat, hati saya ingin tanah Papua maju," ungkapnya.
Waterpauw pernah dilantik menjadi Penjabat Gubernur Papua Barat tahun 2022 oleh Mendagri Jenderal (Pur) Tito Karnavian mewakili Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Sebelumnya, sosok pria bertubuh tinggi dan kharismatik ini dilantik Kapolri Jenderal Polisi Drs. Idham Azis, M.Si menjadi Kabaintelkam Polri pada 24 Februari 2021, pelantikan tersebut disertai kenaikan pangkat dari Irjen menjadi Komjen dengan tiga bintang di pundak.
Pada tahun 2019 terjadi kerusuhan rasisme di Wamena, Jayapura dan Timika, Paulus Waterpauw yang saat itu menjabat Analis Kebijakan Utama bidang Sespimti Sespim Lemdiklat dikembalikan ke Papua menjadi Kapolda untuk kedua kalinya dimana ia berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik.