• News

Alami Pendarahan Otak Usai Terjatuh, Presiden Brasil Batal Hadiri BRICS di Rusia

Yati Maulana | Senin, 21/10/2024 15:05 WIB
Alami Pendarahan Otak Usai Terjatuh, Presiden Brasil Batal Hadiri BRICS di Rusia Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berpidato saat kedatangan warga negara Brasil dari Lebanon, di Guarulhos, Brasil, 6 Oktober 2024. REUTERS

BRASILIA - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pada Minggu membatalkan perjalanannya ke Rusia untuk menghadiri KTT BRICS. Hal itu menyusul saran medis untuk sementara menghindari penerbangan jarak jauh setelah mengalami cedera kepala di rumah yang menyebabkan pendarahan otak ringan.

Dalam sebuah pernyataan, kantor kepresidenan mengatakan Lula, 78 tahun, kini akan berpartisipasi dalam pertemuan BRICS melalui konferensi video. Ia awalnya dijadwalkan berangkat pada pukul 5 sore pada hari Minggu.

Dokter Lula, Roberto Kalil, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran TV GloboNews bahwa presiden tersebut mengalami jatuh yang menyebabkan trauma "hebat" di bagian belakang kepalanya, yang memerlukan jahitan untuk cedera tersebut dan mengakibatkan "pendarahan otak kecil" di daerah temporal-frontal.

"Ini adalah kondisi yang memerlukan tes berulang sepanjang minggu. Setiap pendarahan otak, secara teoritis, dapat memburuk pada hari-hari berikutnya, jadi observasi penting dilakukan," katanya.

Kalil menambahkan bahwa Lula dalam kondisi baik dan dapat melakukan aktivitas normal.

Menurut laporan medis yang dikeluarkan sebelumnya pada hari Minggu oleh Rumah Sakit Sirio Libanes di Brasilia, Lula mengalami luka robek di "daerah oksipital" di bagian belakang kepalanya pada hari Sabtu.

Laporan tersebut mengatakan Lula "disarankan untuk menghindari perjalanan udara jarak jauh tetapi selain itu masih dapat menjalankan tugas-tugas rutinnya." Pemerintah mengatakan dalam sebuah posting di X bahwa Menteri Luar Negeri Mauro Vieira telah ditunjuk untuk memimpin delegasi Brasil dalam pertemuan puncak BRICS, yang akan berangkat pada hari Minggu nanti.

Forum diplomatik yang didirikan 15 tahun lalu oleh negara-negara pasar berkembang utama Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok tersebut telah berkembang hingga mencakup Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

Anggota Kongres Gleisi Hoffmann, presiden Partai Pekerja Lula, memposting di media sosial bahwa ia telah berbicara dengan presiden dan bahwa "ia baik-baik saja, hanya saja ia tidak perlu melakukan perjalanan jauh."