• News

Dokumennya Beredar di Telegram, AS Selidiki Kebocoran soal Rencana Serangan Israel ke Iran

Yati Maulana | Senin, 21/10/2024 19:05 WIB
Dokumennya Beredar di Telegram, AS Selidiki Kebocoran soal Rencana Serangan Israel ke Iran Mike Johnson, Ketua DPR, berbicara saat mengunjungi Bursa Efek New York di New York City, AS, 1 Oktober 2024. REUTERS

WASHINGTON - Amerika Serikat sedang menyelidiki kebocoran sepasang dokumen intelijen yang sangat rahasia yang menjelaskan persiapan Israel untuk serangan balasan terhadap Iran, kata Ketua DPR Mike Johnson pada hari Minggu.

Dokumen tersebut tampaknya telah disiapkan oleh Badan Intelijen Geospasial Nasional, yang menggambarkan interpretasi AS atas rencana Angkatan Udara dan Angkatan Laut Israel berdasarkan citra satelit dari tanggal 15-16 Oktober.

Dokumen tersebut mulai beredar minggu lalu di aplikasi perpesanan Telegram. Israel telah merencanakan tanggapan terhadap rentetan rudal balistik yang dilakukan oleh Iran pada tanggal 1 Oktober, serangan langsung kedua terhadap Israel dalam enam bulan. Israel telah mengintensifkan serangannya di Gaza dan Lebanon, beberapa hari setelah terbunuhnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

Saat ditanya tentang kebocoran dokumen tersebut selama wawancara dengan CNN, Johnson, anggota parlemen tertinggi DPR AS, mengatakan "penyelidikan sedang berlangsung dan saya akan mendapatkan pengarahan tentang itu dalam beberapa jam."

"...Kami mengikutinya dengan saksama," tambah Johnson.
Badan Intelijen Geospasial Nasional dan Kantor Direktur Intelijen Nasional tidak segera menanggapi permintaan komentar. Pentagon mengatakan sedang menyelidiki laporan kebocoran tersebut.

The New York Times melaporkan bahwa para pejabat mengakui secara pribadi bahwa dokumen tersebut asli, tetapi kemungkinan besar dokumen tersebut hanya mewakili sebagian informasi yang dimiliki AS tentang rencana sekutu dekatnya tersebut.

Dokumen pertama berjudul: "Israel: Angkatan Udara Melanjutkan Persiapan untuk Menyerang Iran dan Melakukan Latihan Penggunaan Kekuatan Besar Kedua". Dokumen tersebut menjelaskan berbagai kegiatan termasuk penanganan rudal balistik dan rudal udara-ke-permukaan.

Dokumen kedua berjudul: "Israel: Pasukan Pertahanan Melanjutkan Persiapan Amunisi Utama dan Aktivitas UAV Terselubung yang Hampir Pasti untuk Menyerang Iran". UAV juga dikenal sebagai pesawat nirawak.

Presiden AS Joe Biden, menanggapi pertanyaan dari wartawan, mengatakan minggu lalu bahwa ia memiliki pemahaman yang baik tentang kapan dan bagaimana Israel akan menyerang Iran. Namun, ia juga mengatakan bahwa ia melihat peluang untuk mengakhiri serangan bolak-balik kedua musuh tersebut.