• News

Kuba Tutup Sekolah Selama Pemulihan akibat Pemadaman Listrik dan Badai

Yati Maulana | Kamis, 24/10/2024 23:05 WIB
Kuba Tutup Sekolah Selama Pemulihan akibat Pemadaman Listrik dan Badai Bayangan orang-orang terlihat di dinding melalui lampu mobil yang lewat, di Havana, Kuba 21 Oktober 2024. REUTERS

HAVANA - Kuba mengatakan pada hari Rabu, sekolah-sekolah akan ditutup dan pekerja yang tidak penting akan dirumahkan hingga hari Minggu. Negara kepulauan Karibia yang dilanda krisis itu berjuang untuk pulih dari runtuhnya jaringan listriknya Jumat lalu dan Badai Oscar minggu ini.

Provinsi Guantanamo di timur pulau itu sangat terpukul oleh Oscar, yang menerjang daratan sebagai badai kategori satu dan melepaskan lebih dari 15 inci hujan di beberapa daerah. Siklon itu diturunkan statusnya menjadi badai tropis sebelum berbelok ke utara ke Bahama awal minggu ini.

Badai itu, dikombinasikan dengan runtuhnya jaringan listrik yang hampir belum pernah terjadi sebelumnya pada hari Jumat, menciptakan skenario mimpi buruk di negara yang sudah menderita kekurangan makanan, bahan bakar, dan obat-obatan yang dramatis.

Krisis itu memicu protes yang tersebar di seluruh Havana dan tempat lain di negara itu.

Para pejabat mengatakan pada Selasa malam tujuh orang tewas akibat badai itu. Angkatan bersenjata Kuba telah menyelamatkan hampir 500 orang dari daerah-daerah terpencil yang terisolasi oleh banjir atau tanah longsor, dengan lebih dari 4.000 penduduk masih tinggal di tempat penampungan.

Banjir bandang menghancurkan rumah, jalan, lahan pertanian, dan infrastruktur yang sudah bobrok di seluruh wilayah penghasil kopi utama. Angin dan hujan telah merusak sedikitnya 2.280 rumah, media pemerintah melaporkan.

Komunikasi masih terputus-putus di daerah pedesaan, dan sebagian besar provinsi timur masih tanpa listrik saat petugas darurat membersihkan kabel listrik yang putus.

PBB mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka akan mendukung Kuba dalam upaya pemulihan pasca Oscar.

Badai tersebut juga telah mempersulit pemulihan jaringan listrik Kuba yang sudah genting. Kuba menstabilkan layanan listriknya pada hari Selasa, tetapi memperingatkan bahwa pemadaman akan terus berlanjut seperti sebelum jaringan listrik runtuh.

Pembangkit listrik Kuba yang sudah ketinggalan zaman, yang berjuang untuk tetap menyala, mencapai krisis penuh tahun ini karena impor minyak dari Venezuela, Rusia, dan Meksiko menyusut, yang berpuncak pada runtuhnya jaringan listrik pada hari Jumat lalu.

Defisit pembangkitan sekitar sepertiga dari total permintaan diperkirakan terjadi pada hari Rabu, kata perusahaan listrik nasional, yang membuat banyak warga Kuba masih dalam kegelapan.