BULUNGAN - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintah Kabupaten Bulungan, menyelenggarakan acara Panen dan Tanam Padi Bersama di Desa Antutan, Kecamatan Tanjung Palas, Kabuaten Bulungan, Kalimantan Utara.
Giat ini menjadi bagian dari Program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang bertujuan meningkatkan produksi beras nasional hingga 35 juta ton pada tahun 2024, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, menekankan pentingnya penggunaan teknologi pompanisasi dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Ini menjadi bagian dari strategi Kementan untuk memaksimalkan potensi lahan pertanian di seluruh Indonesia.
"Dengan penanaman padi gogo dan pemanfaatan pompanisasi, kami berusaha menghadapi berbagai tantangan cuaca dan meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan," ujar Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menjelaskan bahwa pompanisasi adalah solusi efektif di tengah tantangan seperti El Niño dan ketidakpastian geopolitik.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi padi dan mencapai swasembada pangan," ujar Santi.
Acara Panen dan Tanam Padi Bersama yang digelar Sabtu (26/10/2024), dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Pusat Pelatihan, Muhammad Amin, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Utara dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan.
Muhammad Amin mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan panen sebagai simbol dukungan terhadap ketahanan pangan nasional.
“Swasembada pangan bukan hanya kebutuhan ekonomi, tetapi juga wujud kedaulatan dan kehormatan bangsa," ujarnya, mengutip pesan Presiden Prabowo Subianto.
Dengan dukungan dari Kementan, Program PAT memberikan kesempatan bagi kelompok tani Sadar Karya di Desa Antutan untuk melakukan dua kali tanam dalam setahun. Teknologi pompanisasi dan benih unggul padi yang cepat panen telah meningkatkan produktivitas. Data menunjukkan hasil panen rata-rata mencapai 5,2 hingga 5,92 ton per hektar.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan, Kristiyanto menjelaskan bahwa upaya optimalisasi lahan seluas 50 hektar melalui dana APBD bertujuan mencapai swasembada pangan dalam 2-3 tahun ke depan. Luas panen di Kabupaten Bulungan pada Oktober 2024 telah mencapai 5.300 hektar, meningkat signifikan dari tahun lalu.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Utara, Heri Rudiyono, optimis tentang pencapaian swasembada beras dalam empat tahun ke depan.
"Dukungan pemerintah pusat sangat penting bagi keberhasilan program ini," tambahnya.
Kementan bertekad terus mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah dan petani untuk mencapai kemandirian pangan.
Pelatihan tematik pompanisasi yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Binuang juga menjadi bagian penting dari strategi ini, memastikan petani dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal.
Dengan langkah-langkah ini, Kementan berupaya menjadikan Kalimantan Utara sebagai contoh bagi daerah lain dalam mencapai swasembada pangan. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat membawa Indonesia menuju kemandirian pangan dan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi seluruh masyarakat.