BULUNGAN - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang menggelar Pelatihan Tematik Pompanisasi Bagi Petani Angkatan V, di Balai Pusat Pelatihan (BPP) Tanjung Palas, Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).
Pelatihan yang berfokus pada penguasaan teknologi pompanisasi ini, merupakan bagian dari program Perluasan Areal Tanam (PAT), yang bertujuan meningkatkan produksi beras dengan memaksimalkan potensi lahan pertanian di Indonesia meskipun di tengah tantangan cuaca ekstrem.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan komitmen Kementan untuk memaksimalkan potensi lahan pertanian demi mencapai target produksi beras nasional sebesar 35 juta ton pada tahun 2024.
“Dengan optimalisasi lahan, pompanisasi, dan penanaman padi gogo, kami berupaya meningkatkan produktivitas meski menghadapi tantangan cuaca ekstrem,” ujar Menteri Amran.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti, juga menyoroti PAT menjadi inisiatif penting di tengah ancaman perubahan iklim dan dinamika geopolitik yang memengaruhi ketersediaan pangan global.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan produksi padi guna mencapai swasembada pangan di Indonesia,” sebut Santi.
Adapun pelatihan yang diadakan di Aula BPP Tanjung Palas pada 25 hingga 27 Oktober 2024, ini diikuti oleh 30 peserta dari berbagai kelompok tani, seperti Kelompok Tani Karya Tani Bira dan Kelompok Tani Sadar Karya.
Materi pelatihan terbagi menjadi 30% teori dan 70% praktik lapangan, memberikan pengalaman langsung kepada petani tentang penggunaan teknologi pompanisasi untuk irigasi yang lebih efisien.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan, Kristiyanto, mengungkapkan harapannya agar pelatihan ini menjadi model bagi kecamatan lainnya.
“Dengan adanya pompanisasi, kualitas lahan dapat lebih optimal sehingga produktivitas bisa terus ditingkatkan,” ungkap Kepala Dinas Pertanian Bulungan.
Ia menambahkan, dengan adanya pelatihan pompanisasi ini, Bulungan berpotensi untuk menjadi salah satu daerah yang dapat mencukupi kebutuhan beras untuk Kalimantan Utara.
Data terbaru menunjukkan adanya peningkatan luas panen di Bulungan, dengan luas panen hingga Oktober 2024 mencapai 5.300 hektar—hampir dua kali lipat dari tahun lalu. Dengan adanya pelatihan dan teknologi pompanisasi, rata-rata produktivitas kini mencapai sekitar 4 ton per hektar.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin, menambahkan bahwa peningkatan produktivitas melalui mekanisasi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia adalah kunci untuk mencapai tujuan ini.
Disebutkan, program pompanisasi di Kalimantan Utara telah mendistribusikan 663 unit pompa air, termasuk untuk Kabupaten Bulungan, yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan irigasi saat suplai air terbatas. Implementasi pompanisasi juga dinilai berdampak positif dalam memperluas lahan tanam dari 2.667 hektar di tahun 2023 menjadi 5.300 hektar di tahun ini.
“Produksi dapat terus ditingkatkan melalui dukungan peningkatan sumber daya manusia oleh karena itu pelatihan ini untuk meningkatkan produksi dengan cara meningkatkan kemampuan sdm manusianya," ujar Muhammad Amin.
Dengan dukungan pemerintah yang menyeluruh, diharapkan program PAT tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memperbaiki taraf hidup petani lokal, menjadikan pertanian sebagai bisnis yang strategis dan menguntungkan. Melalui langkah ini, Indonesia diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, tanpa ketergantungan pada impor.