• News

Kepala NATO Sebut Bisa Mengonfirmasi Pasukan Korea Utara Berada di Kursk Rusia

Yati Maulana | Selasa, 29/10/2024 09:05 WIB
Kepala NATO Sebut Bisa Mengonfirmasi Pasukan Korea Utara Berada di Kursk Rusia Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berbicara kepada wartawan saat berkunjung ke Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina, 23 Januari 2024. Foto: Reuters

BRUSSELS - Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengonfirmasi pada hari Senin bahwa pasukan Korea Utara telah dikirim ke Rusia dan bahwa unit militer Korea Utara telah dikerahkan ke wilayah Kursk.

"Kerja sama militer yang semakin dalam antara Rusia dan Korea Utara merupakan ancaman bagi keamanan Indo-Pasifik dan Euro-Atlantik," kata Rutte kepada wartawan setelah pejabat dan diplomat NATO menerima pengarahan dari delegasi Korea Selatan.

Pasukan Ukraina melancarkan serangan besar ke Kursk pada bulan Agustus dan masih berada di wilayah tersebut.

Rutte mengatakan pengerahan pasukan Korea Utara merupakan "eskalasi signifikan" keterlibatan Pyongyang dalam "perang ilegal Rusia" di Ukraina, pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB, dan "ekspansi berbahaya" perang tersebut.

Rutte mengatakan pengerahan pasukan Korea Utara merupakan tanda "semakin putus asanya" dari pihak Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Lebih dari 600.000 tentara Rusia telah tewas atau terluka dalam perang Putin dan ia tidak dapat mempertahankan serangannya ke Ukraina tanpa dukungan asing," kata Rutte.

Kremlin telah menolak laporan tentang pengerahan pasukan Korea Utara sebagai "berita palsu". Namun, Putin pada hari Kamis tidak menyangkal bahwa pasukan Korea Utara saat ini berada di Rusia dan mengatakan bahwa merupakan urusan Moskow bagaimana menerapkan perjanjian kemitraan dengan Pyongyang.

Seorang perwakilan Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York menyebut laporan tersebut sebagai "rumor yang tidak berdasar".

Pejabat tinggi kepresidenan Ukraina mengatakan pada hari Senin bahwa sanksi tidak akan menjadi respons yang memadai terhadap keterlibatan Korea Utara dalam perang tersebut dan menyerukan lebih banyak pasokan senjata dari Barat ke Kyiv.

"Pasukan Korea Utara sudah berada di wilayah Kursk... Ini adalah eskalasi. Sanksi saja tidak cukup. Kami membutuhkan senjata dan rencana yang jelas untuk mencegah perluasan keterlibatan Korea Utara dalam perang di Eropa," kata Andriy Yermak, kepala staf presiden, di X.

Ia menambahkan bahwa sekutu Barat Ukraina harus menanggapi dengan tegas karena "musuh memahami kekuatan".