• News

Netanyahu Klaim Israel Pukul Keras Iran; Khamenei Sebut Kerusakan Tidak Perlu Dibesar-besarkan

Yati Maulana | Selasa, 29/10/2024 10:05 WIB
Netanyahu Klaim Israel Pukul Keras Iran; Khamenei Sebut Kerusakan Tidak Perlu Dibesar-besarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pidato di pemakaman militer Mount Herzl di Yerusalem pada 27 Oktober 2024. Foto via REUTERS

YERUSALEM - Serangan udara Israel "menghantam keras" pertahanan dan produksi rudal Iran, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Minggu, sementara Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan negara itu sedang mempertimbangkan tanggapannya.

Dengan perang yang berkecamuk di Gaza dan Lebanon, konfrontasi langsung antara Israel dan Iran berisiko berubah menjadi pertikaian regional. Namun sehari setelah serangan udara, tidak ada tanda-tanda serangan itu akan memicu eskalasi berikutnya.

Namun, pertempuran sengit di Lebanon antara pasukan Israel dan Hizbullah yang didukung Iran, yang meningkat tajam selama beberapa minggu terakhir, berlanjut pada hari Minggu dengan serangan udara Israel yang menewaskan delapan orang di sebuah blok perumahan di Sidon, kata petugas medis.

"Angkatan udara menyerang seluruh Iran. Kami menyerang keras kemampuan pertahanan Iran dan kemampuannya untuk memproduksi rudal yang ditujukan kepada kami," kata Netanyahu dalam pidatonya, menyebut serangan itu "tepat dan kuat" dan mengatakan serangan itu memenuhi semua sasarannya.

Kepala tentara Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, mengatakan serangan terhadap Iran telah menunjukkan seperti apa tanggapan Israel terhadap musuh-musuhnya.

"Kami menyerang sistem strategis di Iran, yang sangat penting, dan sekarang kami akan melihat bagaimana keadaan berkembang. Kami siap untuk semua skenario di setiap arena." Republik Islam belum memberi sinyal bagaimana mereka akan menanggapi serangan yang telah lama diantisipasi pada hari Sabtu, yang melibatkan sejumlah jet tempur yang mengebom target di dekat ibu kota Teheran dan di provinsi-provinsi barat Ilam dan Khuzestan.

Dewan Keamanan PBB kemungkinan akan bersidang untuk membahas serangan itu pada hari Senin, kata para diplomat. Kedua musuh bebuyutan yang bersenjata lengkap itu telah terlibat dalam siklus gerakan pembalasan terhadap satu sama lain selama berbulan-bulan, dengan serangan hari Sabtu terjadi setelah rentetan rudal Iran pada tanggal 1 Oktober, yang sebagian besarnya menurut Israel berhasil dilumpuhkan oleh pertahanan udaranya.

Khamenei mengatakan perhitungan Israel "harus digagalkan". Serangan terhadap Iran, yang menewaskan empat tentara dan menyebabkan beberapa kerusakan, "tidak boleh diremehkan atau dibesar-besarkan", katanya.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan Iran tidak mencari perang tetapi akan memberikan "respons yang tepat".

Presiden AS Joe Biden menyerukan penghentian eskalasi, yang telah menimbulkan kekhawatiran akan perang Timur Tengah yang lebih luas yang timbul dari konflik Israel-Hamas yang telah berlangsung setahun di Gaza dan dorongan Israel ke Lebanon selatan untuk menghentikan Hizbullah yang meroket ke Israel utara.

Secara terpisah, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan Iran tidak lagi dapat menggunakan sekutunya Hamas di Gaza dan Hizbullah di Lebanon untuk melawan Israel. Kedua kelompok itu "tidak lagi menjadi alat yang efektif" bagi Teheran, katanya dalam sebuah pidato.

Gallant menambahkan bahwa Hamas tidak lagi berfungsi sebagai jaringan militer di Gaza dan bahwa komando senior Hizbullah dan sebagian besar kemampuan rudalnya telah dilenyapkan. Hamas telah berulang kali mengatakan bahwa mereka masih mampu berfungsi secara militer, dan Israel baru-baru ini telah melakukan operasi baru yang besar di Gaza utara yang hancur terhadap apa yang disebutnya sebagai pengelompokan kembali militan Hamas.

Hizbullah mengatakan bahwa struktur komandonya tetap utuh dan bahwa mereka mempertahankan kemampuan rudal yang signifikan.

PERTEMPURAN DI LEBANON
Pada hari Minggu, militer Israel mendesak penduduk dari 14 desa di Lebanon selatan untuk segera mengungsi dan pindah ke utara sungai Awali. Serangan Israel di Sidon, sebuah kota di pesisir selatan Lebanon, menewaskan sembilan orang dan melukai 25 orang pada hari Minggu, kata kementerian kesehatan negara itu.

Di tempat lain di selatan, serangan terhadap Zawtar al-Sharkiya menewaskan tiga orang dan pemboman Marjayoun pada hari Sabtu menewaskan lima orang, katanya. Secara keseluruhan, serangan Israel menewaskan 19 orang di Lebanon pada hari Sabtu, kata kementerian kesehatan. Setidaknya 2.672 orang telah tewas dan 12.468 orang terluka dalam setahun sejak Israel dan Hizbullah mulai saling tembak roket, katanya pada Minggu malam.

Israel mengatakan empat tentaranya tewas dalam pertempuran di Lebanon selatan.

Hizbullah juga mengatakan telah menembakkan rudal salvo besar vo di fasilitas industri militer Zevulon di utara Haifa di Israel utara. Roket Hizbullah menghantam sebuah rumah dan mobil dan kru penyelamat merespons untuk memadamkan api.

Seorang wanita terluka parah, menurut layanan ambulans Israel.