• News

Mendikdasmen Sebut Bahasa Tolok Ukur Keadaban Suatu Bangsa Merdeka

Agus Mughni Muttaqin | Selasa, 29/10/2024 10:48 WIB
Mendikdasmen Sebut Bahasa Tolok Ukur Keadaban Suatu Bangsa Merdeka Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu`ti dalam puncak perayaan Bulan Bahasa dan Sastra (BSS) 2024 di Jakarta (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, menekankan bahwa Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, namun merupakan tolok ukur keadaban suatu bangsa yang merdeka.

Hal itu Mendikdasmen sampaikan dalam puncak perayaan Bulan Bahasa dan Sastra (BSS) 2024 di Jakarta, Senin (28/10). BSS merupakan salah satu momentum untuk mewujudkan amanat ikrar Sumpah Pemuda, ketika para pendiri bangsa menyadari bahwa bahasa adalah kunci persatuan. 

Mendikdasmen juga menyampaikan bahwa Bahasa Indonesia adalah simbol yang menjelaskan keberadaan suatu bangsa, dengan nilai-nilai kebangsaan, identitas, dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang terkandung di dalamnya.

“Mari kita dorong dan gelorakan untuk berbahasa Indonesia secara santun, sebagai bagian dari peradaban dan budaya Indonesia yang luhur,” ujar Menteri Mu’ti dalam sambutannya.

Mendikdasmen juga mengajak untuk merefleksikan kembali peran bahasa Indonesia dalam pembangunan bangsa.

“Mari kita jadikan bahasa Indonesia sebagai pilar utama pendidikan kita. Mari kita pastikan bahwa generasi muda kita tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga cerdas dalam berbahasa karena bahasa adalah jendela pikiran dan cermin kepribadian,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), E. Aminudin Aziz, menyampaikan bahwa BSS menjadi momen yang ditunggu oleh para pegiat bahasa dan sastra dengan beragam alasan.

Beragam alasan yang dimaksud di antaranya ialah menjadi ajang untuk berpartisipasi dan berkompetisi menghadirkan karya-karya terbaik dalam bidang bahasa dan sastra para pegiat bahasa, sastra, dan literasi.

Kemudian, momen peluncuran produk-produk terbaru Badan Bahasa yang akan dijadikan rujukan dalam bidang bahasa dan sastra; serta menunggu wisata dan rekreasi bahasa yang diselenggarakan oleh Badan Bahasa.

“Kecerdasan berbahasa berarti memiliki kompetensi literasi yang mumpuni, yaitu kemampuan untuk mengolah informasi yang diterima para pengguna bahasa dan kemudian digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup. Kompetensi literasi seperti itulah yang diimpikan untuk dimiliki bangsa ini dalam menyambut Indonesia Emas 2045,” ujar Aminudin.

Disebutkan, BSS 2024 telah dilakukan secara luas dan menyeluruh oleh Badan Bahasa, dengan keikutsertaan balai/kantor bahasa di daerah, ikatan Duta Bahasa, serta partisipasi masyarakat.

Dalam acara puncak BSS 2024 tersebut dilaksanakan pengumuman hasil kegiatan, penyerahan penghargaan, dan pementasan seni budaya.