Gantikan Hasan Nasrallah, Hizbullah Tunjuk Naim Qassem sebagai Pemimpin Baru

Tri Umardini | Rabu, 30/10/2024 02:02 WIB
Gantikan Hasan Nasrallah, Hizbullah Tunjuk Naim Qassem sebagai Pemimpin Baru Gantikan Hasan Nasrallah, Hizbullah Tunjuk Naim Qassem sebagai Pemimpin Baru. (FOTO: AFP)

JAKARTA - Hizbullah telah mengumumkan Naim Qassem sebagai pemimpin barunya.

Naim Qassem, yang promosinya dari wakil pemimpin diumumkan pada hari Selasa (29/10/2024), menggantikan Hassan Nasrallah sebagai sekretaris jenderal kelompok bersenjata yang bermarkas di Lebanon tersebut.

Hasan Nasrallah tewas di Beirut pada akhir September akibat serangan Israel.

Banyak pejabat senior Hizbullah lainnya juga menjadi sasaran sejak Israel mengalihkan fokusnya pada kelompok itu bulan itu.

Dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengatakan Naim Qassem terpilih untuk menduduki jabatan tersebut karena “kepatuhannya terhadap prinsip dan tujuan Hizbullah”.

Ditambahkannya, kelompok tersebut akan “(memohon) kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar memberinya petunjuk dalam misi mulia ini, memimpin Hizbullah dan perlawanan Islamnya”.

Kekosongan

Pembunuhan Hasan Nasrallah, yang merupakan perwujudan gerakan Syiah Lebanon di mata para pendukungnya dan wilayah yang lebih luas, dipandang telah meninggalkan kekosongan di dalam kelompok yang telah kehilangan banyak kepemimpinannya sebagai akibat dari pembunuhan Israel selama berbulan-bulan.

Sepupu Hasan Nasrallah, Hashem Safieddine, sebelumnya dipandang sebagai favorit untuk mengambil alih pimpinan Hizbullah yang terkait dengan Iran, tetapi ia tewas dalam serangan Israel di Beirut tak lama setelah kerabatnya itu.

Naim Qassem yang berusia 71 tahun sering disebut sebagai "orang nomor dua" Hizbullah.

Ia adalah salah satu ulama yang mendirikan kelompok tersebut pada awal tahun 1980-an dan memiliki sejarah panjang dalam aktivisme politik Syiah.

Dia adalah pejabat paling senior Hizbullah yang terus tampil di depan publik setelah Hasan Nasrallah sebagian besar bersembunyi menyusul perang kelompok itu dengan Israel tahun 2006.

Sejak mantan pemimpin itu terbunuh, Naim Qassem telah menyampaikan tiga pidato yang disiarkan televisi, berbicara dalam bahasa Arab yang lebih formal daripada bahasa sehari-hari Lebanon yang disukai Hasan Nasrallah.

Pada tanggal 30 September, ia mengeluarkan pesan yang menantang, mengatakan bahwa Hizbullah tetap siap untuk melawan Israel dan menang. (*)