• News

Jaring Aspirasi soal Sistem Pendidikan, Menteri Mu`ti Kunjungi PBNU-Persis

Agus Mughni Muttaqin | Kamis, 31/10/2024 14:46 WIB
Jaring Aspirasi soal Sistem Pendidikan, Menteri Mu`ti Kunjungi PBNU-Persis Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Abdul Mu`ti, bersama jajaran pimpinan Kementerian Dikdasmen, mengunjungi kantor pusat Pengurus Besar Nahdatul Ulama alias PBNU (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Abdul Mu`ti, bersama jajaran pimpinan Kementerian Dikdasmen, mengunjungi kantor pusat Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU). 

Agenda ini menjadi salah satu rangkaian kunjungan kerja Menteri Abdul Mu`ti ke sejumlah lembaga tinggi agama guna membangun kemitraan dan memajukan sistem pendidikan Indonesia.

"Hari ini kunjungan kami diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU. Kami mendapatkan berbagai masukan dan pencerahan yang selanjutnya akan kami gunakan untuk pengambilan sistem kebijakan pendidikan ke depannya," ujar Abdul Mu`ti dalam keterangan resmi diterima di Jakarta, Rabu (30/10).

Menteri Mu`ti menambahkan, NU merupakan organisasi islam yang memiliki sejumlah layanan pendidikan. Oleh karena itu, selain ingin melanjutkan kerja sama antara NU dan Kementeriain Dikdasmen, kunjungan ini juga bermaksud menjaring aspirasi dari apa yang telah dilakukan NU dalam membangun sistem pendidikan.

"Kami mendapat masukan untuk menggunakan sistem pendidikan berbasis komunitas. Lebih lanjut, PBNU juga menyampaikan aspirasi mengenai manajemen sistem sekolah dan penguatan peran guru," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, mengungkapkan bahwa NU menerima dengan baik kunjungan Mendikdasmen beserta jajarannya.

"Pada dasarnya, kerja sama NU dan Kemendikdasmen sudah menjadi tradisi. Apa yang telah dilakukan NU dalam membangun pendidikan ingin kami berikan sebagai bahan pertimbangan penyusunan kebijakan ke depan," ungkapnya.

Yahya menyebut, NU memiliki gerakan kemaslahatan yang salah satunya pendidikan berbasis komunitas. Gerakan tersebut menjadi salah satu cara NU dalam melakukan penguatan sekolah dan peningkatan peran guru.

"Dengan kepemimpinan Menteri Mu`ti sebagai Mendikdasmen, kami di PBNU sangat optimis pendidikan Indonesia ke depannya akan lebih baik. Dan kami terus berkomitmen membantu pemerintah untuk mewujudkan pendidikan yang baik dan generasi Indonesia berkualitas," tutupnya.

Dalam kunjungan ke Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Mendikdasmen, Abdul Mu`ti, menekankan bahwa masyarakat merupakan stakeholder pendidikan. Untuk itu, penting bagi semua untuk bersama-sama mendukung cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa untuk masyarakat.

"Kami di Kemendikdasmen ingin membangun paradigma bahwa kementerian ini harus menjadi rumah pendidikan. Selain itu, kami juga ingin memperkuat gotong royong mencerdaskan bangsa," papar Menteri Mu`ti, di Kantor PGI.

Pada kesempatan tersebut, Pendeta Gomar Gultom, menyoroti tentang distribusi guru PPPK untuk juga dapat mengajar di sekolah swasta. Hal tersebut ia ungkapkan untuk menghindari fenomena banyaknya sekolah swasta kristen yang tutup karena kekurangan guru.

"Dalam kunjungan ini kami berharap Mendikdasmen agar memerhatikan persoalan mengenai distribusi guru untuk sekolah Kristen. Kami juga memberikan masukan untuk pengadaan guru Kristen dan penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk sekolah kristen di kawasan 3T," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Mu`ti menuturkan bahwa pemerintah melalui Kemendikdasmen menganggap sekolah swasta sebagai mitra kerja sama.

"Masukan dan aspirasi dari pertemuan bersama PGI ini akan kami tampung dan menjadi pertimbangan dasar pengembangan kerja sama maupun pemajuan sekolah kristiani ke depannya," tutur Abdul Mu`ti.

Selanjutnya, Menteri Abdul Mu`ti bersama jajaran mengakhiri kunjungannya di Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis). Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum Persis, Jeje Zaenudin, berharap Kementeriian Dikdasmen dapat meningkatkan pendidikan moral dan melakukan penguatan karakter bagi peserta didik.

"Kami mengapresiasi kunjungan ini, semoga semua aspirasi dan masukan yang kami berikan dapat mencerahkan jajaran Kemendikdasmen guna mewujudkan pendidikan Indonesia yang baik," ujar Jeje.