• Kesra

Waspada, Berikut 10 Penyakit Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia

M. Habib Saifullah | Jum'at, 01/11/2024 22:05 WIB
Waspada, Berikut 10 Penyakit Penyebab Kematian Tertinggi di Indonesia Ilustrasi penyakit stroke menyerang orang usia muda (Foto: Shutterstock)

JAKARTA - Indonesia masih menghadapi beban kesehatan yang besar, dengan berbagai penyakit menjadi penyebab kematian tertinggi setiap tahunnya. Penyakit ini muncul akibat gaya hidup, lingkungan, hingga keterbatasan akses layanan kesehatan.

Berikut adalah 10 penyakit dengan angka kematian tertinggi di Indonesia:

1. Stroke

Stroke menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik karena pembuluh darah tersumbat (stroke iskemik) atau pecah (stroke hemoragik). Faktor risiko stroke mencakup tekanan darah tinggi, diabetes, serta pola makan dan gaya hidup yang kurang sehat.

2. Penyakit Jantung Iskemik

Penyakit jantung iskemik, atau dikenal juga sebagai penyakit jantung koroner, disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah yang menghambat pasokan darah ke jantung. Penyakit ini dapat berujung pada serangan jantung yang mematikan. Penyebab utama penyakit ini adalah kolesterol tinggi, merokok, tekanan darah tinggi, serta kurangnya aktivitas fisik.

3. Diabetes Mellitus

Diabetes tipe 2 menjadi salah satu penyebab kematian yang semakin meningkat di Indonesia. Diabetes terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi akibat ketidakmampuan tubuh memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif. Risiko diabetes meningkat dengan pola makan tinggi gula dan lemak, kurangnya aktivitas fisik, serta faktor genetika.

4. Tuberkulosis (TBC)

Indonesia termasuk dalam daftar negara dengan beban tuberkulosis tertinggi di dunia. Penyakit infeksi ini menyerang paru-paru dan disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyebaran TBC terjadi melalui udara, terutama di lingkungan yang padat dan kurang sanitasi. Jika tidak diobati dengan tepat, TBC bisa mematikan.

5. Sirosis Hati

Sirosis hati adalah kerusakan hati kronis yang disebabkan oleh peradangan jangka panjang, terutama akibat konsumsi alkohol berlebihan dan infeksi virus hepatitis B dan C. Kondisi ini menyebabkan jaringan hati menjadi rusak, sehingga hati tidak bisa berfungsi secara optimal. Sirosis hati berpotensi menyebabkan komplikasi serius seperti gagal hati dan kanker hati.

6. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit Paru Obstruktif Kronis atau PPOK adalah penyakit paru kronis yang membuat penderitanya kesulitan bernapas. PPOK sering kali diakibatkan oleh paparan jangka panjang terhadap asap rokok atau polusi udara. Gejala PPOK meliputi batuk kronis, sesak napas, dan lendir berlebih. Penyakit ini dapat memengaruhi kualitas hidup dan meningkatkan risiko kematian.

7. Hipertensi

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan salah satu kondisi yang dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya, seperti stroke dan serangan jantung. Tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala awal sehingga banyak yang tidak menyadari risikonya. Faktor risiko hipertensi termasuk obesitas, stres, konsumsi garam berlebih, dan kurangnya olahraga.

8. Infeksi Saluran Pernapasan Bawah (Pneumonia)

Infeksi saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia, adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur yang menyerang paru-paru. Penyakit ini umumnya memengaruhi anak-anak dan lansia serta orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Jika tidak diobati, pneumonia dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian.

9. Kanker Paru-Paru

Kanker paru-paru menjadi penyebab kematian tinggi di Indonesia, terutama pada perokok aktif maupun pasif. Polusi udara juga menjadi faktor risiko signifikan. Kanker paru-paru sering kali tidak menunjukkan gejala hingga stadium lanjut, sehingga sulit terdeteksi pada tahap awal.

10. Kematian Neonatal

Kematian neonatal mengacu pada kematian bayi baru lahir dalam 28 hari pertama kehidupannya. Penyebab kematian neonatal meliputi komplikasi kelahiran prematur, infeksi, serta asfiksia perinatal (kekurangan oksigen saat lahir). Faktor penyebab termasuk rendahnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi serta kurangnya akses terhadap perawatan kesehatan yang memadai.