• News

Komandan Tinggi Ukraina Klaim Sukses Menahan Serangan Rusia yang Dahsyat

Yati Maulana | Minggu, 03/11/2024 23:35 WIB
Komandan Tinggi Ukraina Klaim Sukses Menahan Serangan Rusia yang Dahsyat Seorang anggota Batalyon Siberia dari Legiun Internasional Angkatan Bersenjata Ukraina melemparkan granat tangan selama latihan di lokasi yang di Kyiv, Ukraina 10 April 2024. REUTERS

KYIV - Pasukan Ukraina menahan salah satu serangan Rusia yang paling dahsyat sejak dimulainya invasi skala penuh Moskow terhadap tetangganya yang lebih kecil, kata komandan tinggi pasukan Kyiv.

Pasukan Rusia maju pada bulan September dengan laju tercepat sejak Maret 2022, sebulan setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi, menurut data sumber terbuka. Ukraina pada bulan Agustus mengambil alih sebagian wilayah Kursk milik Rusia.

"Angkatan Bersenjata Ukraina menahan salah satu serangan Rusia yang paling kuat untuk melancarkan invasi skala penuh," tulis Jenderal Oleksandr Syrskyi di aplikasi perpesanan Telegram.

Setelah gagal merebut ibu kota Kyiv di awal perang dan memperoleh kemenangan yang menentukan, Putin mengurangi ambisi perangnya untuk merebut pusat industri Donbas di timur Ukraina, yang meliputi wilayah Luhansk dan Donetsk.

Donbas sejak saat itu telah menjadi medan perang utama, tempat terjadinya beberapa pertempuran terbesar di Eropa selama beberapa generasi dan tempat ribuan pasukan di masing-masing pihak tewas.

Pada hari Sabtu, Moskow mengatakan telah merebut dua permukiman lagi di sepanjang garis depan Donbas. Dalam minggu tanggal 20-27 Oktober saja, Rusia merebut hampir 200 km persegi (80 mil persegi) wilayah Ukraina, menurut kelompok media Rusia Agentstvo, yang menganalisis peta sumber terbuka Ukraina.

Perang memasuki fase yang menurut analis Rusia adalah fase paling berbahaya saat pasukan Moskow bergerak maju, Korea Utara mengirim pasukan ke Rusia, dan Barat merenungkan bagaimana konflik akan berakhir.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah berkeliling dunia melobi negara-negara NATO untuk mengizinkan Kyiv menggunakan rudal jarak jauh yang telah mereka sediakan untuk menyerang target jauh di dalam Rusia.

Ukraina bersiap menghadapi apa yang mungkin menjadi musim dingin terberat dalam perang setelah serangan udara jarak jauh Rusia menghancurkan apa yang menurut para pejabat adalah sekitar setengah dari kapasitas pembangkit listriknya.