• News

Presiden Ukraina Zelenskiy Desak Sekutu Berhenti Menonton dan Mulai Menindak Korut

Yati Maulana | Senin, 04/11/2024 11:05 WIB
Presiden Ukraina Zelenskiy Desak Sekutu Berhenti Menonton dan Mulai Menindak Korut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Schloss Bellevue di Berlin, Jerman, Jumat, 11 Oktober 2024. Foto via REUTERS

KYIV - Presiden Volodymyr Zelenskiy meminta sekutu Ukraina untuk berhenti "menonton" dan mengambil tindakan untuk mengatasi keberadaan pasukan Korea Utara di Rusia sebelum mereka mulai menghadapi negaranya dalam pertempuran.

Zelenskiy, dalam sebuah video yang diunggah di Telegram, mengatakan Korea Utara telah membuat kemajuan dalam kemampuan militernya, penyebaran rudal dan produksi senjata dan "sekarang sayangnya mereka akan belajar perang modern".

"Ribuan tentara pertama dari Korea Utara berada di dekat perbatasan Ukraina. Warga Ukraina akan dipaksa untuk membela diri terhadap mereka," katanya. "Dan dunia akan menyaksikan lagi."

Zelenskiy mengatakan Ukraina telah menemukan setiap lokasi tempat tentara Korea Utara ditempatkan di Rusia. Namun, sekutu Barat Kyiv, katanya, belum memasok senjata jarak jauh yang dibutuhkan untuk menyerang mereka.

"Namun, alih-alih kemampuan jarak jauh yang diperlukan, Amerika mengawasi, Inggris mengawasi, Jerman mengawasi...," katanya.

"Setiap orang di dunia yang benar-benar menginginkan perang Rusia melawan Ukraina tidak meluas....tidak boleh hanya menonton. Mereka harus bertindak. Kata-kata tentang tidak dapat diterimanya eskalasi dan perluasan perang harus diimbangi dengan tindakan."

Video berdurasi tiga menit yang apik itu menyelingi komentarnya dengan gambar tentara Korea Utara dan peluncuran rudal serta gambar perang dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Video tersebut mengikuti wawancara dengan televisi KBS Korea Selatan pada hari Kamis di mana Zelenskiy mengecam apa yang ia gambarkan sebagai tanggapan "nol" dari sekutu-sekutunya terhadap pengerahan pasukan Korea Utara oleh Rusia.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan pada hari Kamis bahwa ada 10.000 tentara Korea Utara di Rusia, termasuk sebanyak 8.000 di wilayah Kursk selatan tempat pasukan Ukraina melancarkan serangan pada bulan Agustus.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui mengatakan kepada mitranya dari Rusia Sergei Lavrov pada hari Jumat bahwa negaranya akan mendukung Rusia hingga mencapai kemenangan dalam perang Ukraina.