PM Hongaria Yakin Trump Menang, Eropa Bakal Pikir Ulang Dukungan ke Ukraina

Yati Maulana | Senin, 04/11/2024 12:05 WIB
PM Hongaria Yakin Trump Menang, Eropa Bakal Pikir Ulang Dukungan ke Ukraina Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy berjabat tangan sebelum pertemuan mereka, di Kyiv, Ukraina 2 Juli 2024. REUTERS

BUDAPEST - Eropa perlu memikirkan kembali dukungannya terhadap Ukraina jika Donald Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban mengatakan pada hari Minggu, karena benua itu "tidak akan mampu menanggung beban perang sendirian".

Orban menentang bantuan militer ke Ukraina dan telah menjelaskan bahwa menurutnya Trump memiliki pandangan yang sama dan akan menegosiasikan penyelesaian damai untuk Ukraina. Ia mendukung mantan presiden Trump, kandidat dari Partai Republik, untuk mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat Kamala Harris dalam pemilihan umum AS hari Selasa.

"Kita (di Eropa) perlu menyadari bahwa jika akan ada presiden yang pro-perdamaian di Amerika, yang tidak hanya saya yakini tetapi saya juga membaca angka-angkanya dengan cara itu, ... jika apa yang kita harapkan terjadi dan Amerika menjadi pro-perdamaian, maka Eropa tidak bisa tetap pro-perang," kata Orban.

Ukraina akan menjadi agenda utama ketika para pemimpin Eropa bertemu di Budapest minggu depan, katanya, mengacu pada pertemuan Komunitas Politik Eropa dan pertemuan yang lebih informal dari para pemimpin UE yang akan berlangsung.

"Eropa tidak dapat menanggung beban [perang] sendirian, dan jika Amerika beralih ke perdamaian, maka kita juga perlu beradaptasi, dan inilah yang akan kita bahas di Budapest," kata Orban.

Eropa gelisah tentang bagaimana hasil pemilihan umum AS akan memengaruhi perang di Ukraina dan keamanan benua itu. Orban membuat Brussels marah dengan hubungan dekatnya dengan Rusia dan penentangannya terhadap bantuan untuk Ukraina.

Menteri luar negeri Hongaria Peter Szijjarto mengatakan pada bulan Juli bahwa pemerintah Hongaria melihat Trump sebagai "peluang untuk perdamaian" di Ukraina. Pada bulan Juli Orban mengatakan timnya membantu para pembantu Trump dengan kebijakan tentang keluarga dan migrasi. Pada hari Kamis, ia menelepon Trump untuk mengucapkan semoga sukses menjelang pemilihan hari Selasa.