KARACHI - Dua warga negara China terluka pada hari Selasa oleh seorang petugas keamanan yang melepaskan tembakan di sebuah pabrik garmen di pusat komersial Pakistan, Karachi. Ini adalah serangan terbaru dari serangkaian serangan yang telah mendorong Beijing untuk menuntut keamanan yang lebih baik bagi warganya.
Kontingen besar polisi dikerahkan di lokasi pabrik di kawasan industri Karachi, dan tim forensik terlihat memasuki lokasi tersebut, yang telah ditutup.
Tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab dan tidak ada konfirmasi resmi mengenai rincian insiden tersebut. Kepala polisi senior Faizan Ali mengatakan kepada Reuters bahwa warga negara China tersebut telah ditembak, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Seorang pejabat polisi mengatakan kepada Reuters dengan syarat anonim bahwa penembakan tersebut dilakukan oleh seorang petugas keamanan. Petugas keamanan tersebut belum ditangkap dan sulit untuk memastikan motif penembakan tersebut, kata pejabat tersebut.
Seorang juru bicara Rumah Sakit Nasional Liaquat di kota pelabuhan selatan tersebut mengatakan bahwa pihaknya sedang merawat kedua korban, salah satunya dalam kondisi serius.
Serangan itu menyusul insiden lain termasuk pengeboman di dekat bandara internasional Karachi yang menewaskan dua insinyur Tiongkok bulan lalu, yang diklaim oleh kelompok militan separatis Tentara Pembebasan Baloch (BLA).
Tiongkok telah meningkatkan tuntutan lama untuk keamanan yang lebih baik bagi warganya di Pakistan. Duta Besar Jiang Zaidong mengatakan dalam sebuah pertemuan di Islamabad bulan lalu bahwa meningkatnya jumlah serangan mematikan tidak dapat diterima.
Kantor luar negeri Pakistan menanggapi bahwa Islamabad berkomitmen penuh untuk menyediakan keamanan bagi warga negara Tiongkok, proyek, dan lembaga.
Dikatakan dalam sebuah pernyataan pada 31 Oktober bahwa komitmen tersebut telah disampaikan pada tingkat tertinggi pemerintah Tiongkok. Pemberontakan selama puluhan tahun di provinsi barat daya Balochistan telah menyebabkan serangan yang sering terhadap pemerintah, tentara, dan kepentingan Tiongkok.
Para militan mengatakan mereka menginginkan bagian yang lebih besar dari sumber daya regional. Wilayah ini adalah rumah bagi pelabuhan Gwadar laut dalam yang dibangun oleh Beijing sebagai bagian dari investasi senilai $65 miliar untuk Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan di bawah Prakarsa Sabuk dan Jalan Presiden Xi.