JAKARTA - Rincian baru telah terungkap tentang kematian Liam Payne pada 16 Oktober 2024.
Pada hari Kamis (7/11/2024), siaran pers dari Kantor Kejaksaan Pidana dan Pemasyarakatan Nasional No. 14 mengungkapkan bahwa hasil tes toksikologi mantan anggota One Direction tersebut sudah ada dan telah dikomunikasikan kepada keluarganya.
Dalam periode 72 jam sebelum kematiannya, Liam Payne — yang meninggal di Buenos Aires, Argentina pada usia 31 tahun — memiliki jejak "alkohol, kokain, dan antidepresan resep" di tubuhnya, menurut siaran pers yang diterjemahkan dari bahasa Spanyol.
"Kesimpulan ini dicapai setelah pengujian toksikologi lengkap terhadap urin, darah, dan cairan vitreus," demikian bunyi siaran pers tersebut.
Pada tanggal 21 Oktober, beberapa sumber mengonfirmasi kepada ABC News bahwa otopsi parsial mengungkapkan Liam Payne memiliki "beberapa zat dalam sistem tubuhnya" pada saat kematiannya.
Menurut laporan ABC, salah satu zat yang ditemukan adalah "kokain merah muda," obat rekreasional yang umumnya mencakup kombinasi metamfetamin, ketamin, MDMA — dan tidak harus kokain — menurut Pusat Racun Ibu Kota Nasional.
Sumber tersebut juga mengatakan kepada media tersebut bahwa "pipa aluminium rakitan" yang digunakan untuk menelan narkoba ditemukan di kamar hotel Liam Payne.
Siaran pers hari Kamis yang sama menyatakan bahwa tiga orang telah ditangkap dan didakwa di Argentina sehubungan dengan kematian Payne setelah jatuh dari balkon hotel lantai tiga.
Para tersangka didakwa dengan tuduhan menelantarkan seseorang yang kemudian menyebabkan kematian serta menyediakan dan memfasilitasi narkoba. Namun, nama mereka belum disebutkan.
Setelah Liam Payne jatuh dari balkon dan meninggal, "perilaku terlarang ditemukan yang menyebabkan tiga orang didakwa atas kejahatan tersebut," kata rilis tersebut.
Salah satu tersangka adalah "orang yang menemani artis tersebut setiap hari selama ia tinggal di kota Buenos Aires."
Tersangka kedua adalah karyawan hotel yang dituduh memasok kokain kepada Liam Payne, dan tersangka ketiga adalah "pemasok narkoba".
Jaksa juga mengatakan dalam rilis tersebut bahwa "tindakan menyakiti diri sendiri dalam bentuk apa pun dan/atau intervensi fisik oleh pihak ketiga dikesampingkan" sebagai faktor penyebab kematiannya.
Seorang dokter forensik menyimpulkan bahwa kematian Payne disebabkan oleh "trauma ganda" dan "perdarahan internal dan eksternal" akibat terjatuh, menurut rilis tersebut.
Dengan data relevan yang dikumpulkan, jaksa juga menyimpulkan bahwa penyanyi "Strip That Down" itu "tidak sepenuhnya sadar atau mengalami kondisi penurunan atau kehilangan kesadaran yang nyata pada saat terjatuh." (*)