Catat, Begini Perawatan Rem Mobil yang Baik dan Benar

M. Habib Saifullah | Senin, 11/11/2024 20:35 WIB
Catat, Begini Perawatan Rem Mobil yang Baik dan Benar Ilustrasi sistem pengereman dalam mobil (Foto: Unsplash/Shashwat Narkhede)

JAKARTA - Rem mobil adalah komponen penting untuk keselamatan berkendara. Sistem rem yang terawat dengan baik akan memberikan respons yang cepat dan tepat saat dibutuhkan, sehingga membantu pengemudi menghindari kecelakaan atau situasi darurat di jalan.

Berikut ini adalah panduan perawatan rem mobil yang baik dan benar agar sistem rem selalu dalam kondisi optimal.

1. Periksa dan Ganti Kampas Rem Secara Berkala

Kampas rem adalah komponen yang paling sering mengalami keausan karena gesekan antara kampas dan cakram rem saat mobil berhenti. Tanda-tanda kampas rem yang aus biasanya ditandai dengan suara berdecit atau berderit saat pengereman.

Kampas rem yang terlalu tipis tidak hanya mengurangi kinerja rem tetapi juga berisiko merusak cakram rem. Idealnya, kampas rem diperiksa setiap 10.000 - 20.000 km atau lebih cepat jika mobil sering digunakan di medan berat atau dalam kondisi lalu lintas padat.

2. Ganti Minyak Rem Secara Teratur

Minyak rem berfungsi sebagai media penghantar tekanan dari pedal rem ke kaliper dan kampas rem, sehingga memastikan sistem rem berfungsi dengan baik. Seiring waktu, minyak rem bisa terkontaminasi oleh uap air, debu, atau kotoran, yang dapat menurunkan titik didihnya dan membuat sistem rem kurang responsif.

Minyak rem sebaiknya diganti setiap 40.000 km atau setiap dua tahun sekali. Pastikan untuk selalu menggunakan minyak rem yang direkomendasikan oleh pabrikan mobil untuk menjaga kualitas dan performanya.

3. Periksa Kondisi Cakram dan Tromol Rem

Cakram dan tromol rem adalah komponen yang bekerja langsung dengan kampas rem untuk menghentikan putaran roda. Cakram yang sudah mulai aus atau bergelombang dapat mengurangi kinerja rem dan menyebabkan getaran saat pengereman.

Jika permukaan cakram atau tromol sudah tidak rata atau mengalami keausan, sebaiknya dilakukan perataan atau penggantian, tergantung pada tingkat keausannya.

4. Pastikan Sistem Rem Tidak Bocor

Kebocoran pada sistem rem adalah hal yang sangat berbahaya karena dapat menyebabkan hilangnya tekanan rem, sehingga rem tidak berfungsi sama sekali. Periksa kondisi saluran minyak rem, kaliper, dan silinder rem secara berkala untuk memastikan tidak ada kebocoran.

Jika ada tanda-tanda kebocoran, segera bawa mobil ke bengkel untuk perbaikan. Biasanya kebocoran bisa dikenali dengan adanya bercak minyak di sekitar roda atau pedal rem yang terasa lembek.

5. Periksa Kondisi Selang dan Kabel Rem

Selang rem, terutama pada sistem rem hidrolik, rentan mengalami keretakan atau kebocoran seiring waktu, terutama jika terkena panas mesin atau cuaca ekstrem. Kabel rem juga harus diperiksa, terutama jika mobil menggunakan rem tromol belakang yang dioperasikan oleh kabel.

Pastikan tidak ada keretakan atau kerusakan pada selang dan kabel rem untuk memastikan aliran minyak rem tetap lancar dan rem berfungsi normal.

6. Perhatikan Suara dan Getaran Saat Menginjak Rem

Suara aneh seperti decitan atau gesekan saat menginjak rem adalah tanda bahwa mungkin ada komponen rem yang bermasalah, seperti kampas rem aus atau cakram yang tidak rata.

Getaran pada pedal rem saat diinjak juga bisa menandakan adanya masalah pada cakram atau roda yang tidak sejajar. Jika mengalami hal ini, segera periksakan ke bengkel agar masalahnya bisa ditangani sebelum semakin parah.

7. Bersihkan Debu dan Kotoran di Sistem Rem

Debu dan kotoran dapat menumpuk pada cakram dan kampas rem, terutama jika sering berkendara di area berdebu atau basah. Penumpukan ini dapat mengurangi daya cengkeram rem dan membuat rem lebih cepat aus.

Bersihkan debu dan kotoran yang menempel pada kampas dan cakram secara berkala. Anda bisa menggunakan air bersih atau semprotan udara bertekanan rendah untuk membersihkan debu pada sistem rem.

8. Gunakan Engine Brake

Hindari menginjak rem secara mendadak atau mengerem terus-menerus saat menuruni bukit. Sebagai gantinya, gunakan gigi rendah untuk membantu menahan laju kendaraan saat di turunan, sehingga beban pada rem berkurang.

Mengemudi dengan kecepatan yang stabil dan menjaga jarak dengan kendaraan di depan juga membantu mengurangi frekuensi penggunaan rem yang berlebihan.