JAKARTA - Kepala Pusat Pengembangan dan Kompetensi (Pusbangkom) Setjen DPR RI, Chairil Patria, menyampaikan bahwa pihaknya berencana mengembangkan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN), baik PNS maupun PPPK, secara berkala.
Demikian disampaikan Chairil usai Seminar bertajuk Empowering Civil Servants with Essential Competencies for Organizational Excellence di Ruang Abdul Muis, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).
"Apalagi, pada tahun 2025 mendatang, pemenuhan 20 jam pembelajaran atau 20 JP bagi setiap pegawai, termasuk PPPK, sudah menjadi kewajiban," ujar Chairil seperti dilansir dpr.go.id, Kamis (7/11/2024).
Chairil menambahkan bahwa pengembangan kompetensi ini sangat penting untuk mengukur tingkat kompetensi masing-masing pegawai dan menilai apakah kesenjangannya masih tinggi atau sudah sesuai standar. Karena itu, ia menilai acara serupa perlu dilakukan secara berkala, misalnya setiap tiga bulan sekali.
Dalam seminar pengembangan kompetensi ini, Pusbangkom Setjen DPR RI mengundang Desy Ratnasari, Wakil Ketua BURT DPR RI periode 2024-2029, anggota Komisi I DPR RI, sekaligus seorang dosen dan praktisi psikologi. Tujuan seminar ini adalah untuk meningkatkan sekaligus mensosialisasikan pentingnya pengetahuan teknis dan pemahaman lingkup kerja bagi para ASN.
Seminar ini juga mengingatkan kembali tugas dan fungsi masing-masing pegawai serta pejabat di lingkungan Setjen DPR RI, sejalan dengan tujuan Setjen DPR untuk membentuk sumber daya manusia legislatif yang profesional dan berintegritas.
"Dari seminar ini, selain memahami lingkup kerja dan fungsi masing-masing, diharapkan kapasitas soft skill juga meningkat, seperti kesadaran akan pentingnya belajar dan bersikap adaptif," jelasnya.
Chairil melanjutkan, adaptif adalah hal yang sangat penting, terutama dengan dinamika di DPR RI, termasuk penambahan jumlah anggota DPR. Para ASN di lingkungan Setjen DPR RI diharapkan mampu memahami kebutuhan anggota DPR dan berperan sebagai sistem pendukung yang lebih baik dalam tugas-tugas kedewanan dibanding sebelumnya.