• News

Akui Skandalnya, Ketua Partai Oposisi Jepang Tetap Didukung Jadi Pemimpin

Yati Maulana | Selasa, 12/11/2024 15:05 WIB
Akui Skandalnya, Ketua Partai Oposisi Jepang Tetap Didukung Jadi Pemimpin Yuichiro Tamaki, ketua partai oposisi Partai Demokrat untuk Rakyat di Tokyo, Jepang, 1 November 2024. REUTERS

TOKYO - Yuichiro Tamaki, ketua partai oposisi Jepang yang muncul sebagai penentu saat anggota parlemen memilih perdana menteri berikutnya pada hari Senin, mengatakan sebuah laporan tabloid tentang perselingkuhannya dengan seorang model "pada dasarnya benar".

"Saya minta maaf atas masalah yang ditimbulkan," kata pemimpin Partai Demokrat untuk Rakyat (DPP) itu kepada wartawan dalam konferensi pers yang diadakan dengan tergesa-gesa setelah tabloid SmartFlash melaporkan perselingkuhan itu pada hari Senin.

"Fakta-fakta yang dilaporkan pagi ini pada dasarnya benar," katanya. Meskipun ada skandal itu, Tamaki tetap mendapat dukungan bulat dari anggota parlemen partai untuk tetap menjadi pemimpin partai, kata Sekretaris Jenderal DPP Kazuya Shimba kepada wartawan.

SmartFlash melaporkan bahwa Tamaki, 55 tahun, dan seorang model dan penghibur berusia 39 tahun bertemu pada bulan Juli dan Oktober. Foto Tamaki yang mengenakan hoodie abu-abu saat ia keluar dari sebuah bar dipublikasikan, diikuti 20 menit kemudian oleh wanita itu.

"Istri saya pernah berkata kepada saya, `Anda tidak dapat melindungi negara jika Anda tidak dapat melindungi orang terdekat Anda.` Saya akan mengukir kata-kata itu dalam benak saya sekali lagi, merenungkan tindakan saya dan melakukan yang terbaik untuk bekerja dengan cara yang terbaik bagi kepentingan negara dan mewujudkan kebijakan," kata Tamaki.

Anggota parlemen Jepang akan memutuskan pada sesi parlemen khusus pada hari Senin apakah Perdana Menteri Shigeru Ishiba harus tetap menjabat sebagai perdana menteri negara itu setelah koalisinya yang ternoda skandal kehilangan mayoritas parlemen dalam pemilihan bulan lalu.

Ishiba diperkirakan akan menang karena koalisinya mempertahankan blok kursi terbesar dalam pemilihan tersebut.

Tamaki sebelumnya mengatakan anggota partainya tidak akan memilih Ishiba tetapi dapat menawarkan dukungan kepada Partai Demokrat Liberal perdana menteri berdasarkan kebijakan per kebijakan.